> >

Rusia Tinggalkan ISS dan Buat Stasiun Luar Angkasa Sendiri, Kremlin: Sudah Diputuskan Sejak Lama

Kompas dunia | 27 Juli 2022, 19:18 WIB
Ilustrasi. International Space Station (ISS) saat mengorbit di atas Laut Tiernia, pesisir barat Italia. Foto diambil pada 6 Desember 2021. (Sumber: NASA via Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengungkapkan bahwa keputusan Federasi Rusia meninggalkan International Space Station (ISS) sudah dibuat sejak lama. Keputusan ini diambil demi berfokus pada pembangunan stasiun luar angkasa sendiri.

Badan antariksa Rusia, Roscosmos memutuskan untuk meninggalkan ISS setelah tahun 2024. Moskow pun akan meninggalkan Amerika Serikat (AS), Jepang, Kanada, serta misi antariksa gabungan 22 negara Eropa di stasiun tersebut.

“Keputusan ini telah dibuat sejak dahulu,” kata Peskov kepada TASS.

Baca Juga: Takut Kena Sanksi AS, Filipina Batal Beli Helikopter Rusia

Pada Selasa (26/7/2022) lalu, CEO baru Roscosmos, Yury Borisov menyatakan bahwa keputusan meninggalkan ISS telah disetujui oleh Presiden Vladimir Putin.

“Tentu saja, kami akan memenuhi seluruh kewajiban kepada mitra-mitra kami. Namun, keputusan untuk meninggalkan stasiun setelah 2024 telah dibuat,” kata Borisov dikutip Al Jazeera.

Pada April 2021 silam, Borisov, saat itu menjadi wakil perdana menteri Rusia, menyebut kondisi ISS tidaklah bagus bagi misi luar angkasa negara itu. Ia pun menyinggung kemungkinan pembuatan stasiun luar angkasa sendiri untuk Rusia.

Borisov lalu menugasi Energia, sebuah perusahaan pembuat roket dan komponen stasiun luar angkasa Rusia, untuk mempersiapkan peluncuran modul pertama pada 2025. Modul riset dan energi ini awalnya dibuat untuk diluncurkan ke ISS.  

Sebelumnya, pada Februari silam, mantan CEO Roscosmos Dmitry Rogozin menyatakan bahwa Rusia akan kesulitan mendanai proyek ISS dan stasiun luar angkasa baru secara bersamaan.

Baca Juga: Putin-Lukashenko Makin Mesra, Kosmonot Belarusia Dijanjikan Terbang ke Antariksa

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/TASS


TERBARU