> >

Rusia Undang PBB dan Palang Merah Selidiki Pengeboman Penjara yang Tewaskan Puluhan Tawanan Ukraina

Krisis rusia ukraina | 31 Juli 2022, 17:43 WIB
Tolak dituding mengebom tawanan Ukraina dan personil sendiri, Rusia hari Minggu, (31/7/2022) undang PBB dan Palang Merah selidiki pengeboman penjara yang tewaskan puluhan tawanan Ukrain (Sumber: Straits Times)

KIEV, KOMPAS.TV- Rusia mengundang pakar PBB dan Komite Palang Merah Internasional untuk menyelidiki kematian puluhan tahanan Ukraina yang ditahan oleh separatis dukungan Moskow. Sementara presiden Ukraina memerintahkan evakuasi warga di wilayah timur Donetsk.

Undangan Rusia ke pakar itu dikabarkan Straits Times yang mengutip dari Reuters hari Minggu (31/7/2022).  Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan ratusan ribu orang masih terimbas pertempuran sengit di wilayah Donbas, yang berisi provinsi Donetsk dan Luhansk.

"Banyak yang menolak untuk pergi tetapi itu masih perlu dilakukan," kata Zelensky dalam pidato yang disiarkan televisi pada Sabtu malam. "Semakin banyak orang meninggalkan wilayah Donetsk sekarang, semakin sedikit orang yang akan dibunuh oleh tentara Rusia."

Ukraina dan Rusia saling tuduh atas serangan rudal atau ledakan pada Jumat pagi yang tampaknya telah menewaskan puluhan tahanan perang Ukraina di kota garis depan Olenivka di Donetsk timur.

Rusia mengundang para ahli dari PBB dan Palang Merah untuk menyelidiki kematian itu "demi kepentingan melakukan penyelidikan yang objektif", kata kementerian pertahanan pada hari Minggu.

Kementerian telah menerbitkan daftar 50 tawanan perang Ukraina yang tewas dan 73 terluka dalam apa yang dikatakannya sebagai serangan militer Ukraina dengan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS) buatan Amerika Serikat.

Baca Juga: Penjara Donetsk Dirudal hingga Tewaskan Puluhan Tawanan Perang Ukraina, Moskow dan Kiev Saling Tuduh

Kondisi penjara Olevnika yang hancur karena serangan, Jumat (29/7/2022). Sejumlah korban tewas dari serangan itu merupakan pasukan Azov yang ditahan Rusia. (Sumber: AP Photo)

Angkatan bersenjata Ukraina membantah bertanggung jawab, mengatakan artileri Rusia menargetkan penjara untuk menyembunyikan penganiayaan di sana.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan pada hari Jumat, Rusia melakukan kejahatan perang dan menyerukan kecaman internasional.

Wartawan mengkonfirmasi beberapa kematian di penjara, tetapi belum dapat segera memverifikasi versi peristiwa yang berbeda.

PBB mengatakan pihaknya siap mengirim ahli untuk menyelidiki jika mendapat persetujuan dari kedua belah pihak.

Komite Palang Merah Internasional mengatakan sedang mencari akses dan telah menawarkan untuk membantu mengevakuasi yang terluka.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU