> >

Viktor Bout, Saudagar Kematian di Pusat Ontran-Ontran Pertukaran Tahanan Rusia-Amerika

Krisis rusia ukraina | 6 Agustus 2022, 04:40 WIB
Pedagang senjata asal Rusia yang kini ditahan Amerika Serikat (AS), Viktor Bout (tengah) saat dikawal polisi untuk menghadiri sidang kriminal di Bangkok, Thailand, 5 Oktober 2010. Siapakah Viktor Bout? Bagaimana sepak terjangnya sehingga menjadi pusat ontran-ontran rencana pertukaran tahanan Rusia-AS di tengah memburuknya hubungan Washington-Moskow akibar perang di Ukraina? (Sumber: Apichart Weerawong/Associated Press)

Viktor Bout diyakini telah menjual senjata ke bermacam kelompok di berbagai zona konflik, mulai dari Taliban dan Aliansi Utara (Afghanistan), Revolutionary United Front (Sierra Leone), pemerintahan Charles Taylor (Liberia), Unita (Angola), berbagai kelompok bersenjata di Kongo, serta kelompok Abu Sayyaf (Filipina).

Bahkan, Bout diyakini pernah bermitra dengan kontraktor militer Amerika selama Perang Irak.

Pria yang dirumorkan menguasai enam bahasa itu pun menjelma jadi salah satu orang paling dicari sedunia. Berbagai surat perintah penangkapan internasional diterbitkan atas namanya.

Baca Juga: China Kepung Taiwan dengan Latihan Militer, Pengamat: Ini Gladi Perang, Persiapan Reunifikasi Paksa?

Sosok Bout semakin tersohor usai film Hollywood berjudul Lord of War dirilis pada 2005. Film yang dibintangi Nicolas Cage ini disebut diangkat dari kisah Viktor Bout.

Dugaan hubungan gelap Viktor Bout dengan elite politik Rusia

Kalangan pengamat menyebut hubungan Viktor Bout dengan elite-elite politik Moskow segelap kiprah perdagangan senjatanya. Begitu juga hubungannya dengan elite intelijen Rusia.

“Dia terlihat amat dihargai dan dihormati di kalangan intelijen militer,” kata jurnalis investigatif sekaligus pakar keamanan Rusia, Andrei Soldatov kepada The Guardian.

Soldatov menambahkan, Bout sangat mungkin pernah bekerja untuk Direktorat Intelijen Utama (GRU), badan intelijen terbesar Rusia, selama bertugas di Angola.

“Fakta bahwa dia dapat dilibatkan dalam pertukaran (tahanan dengan AS) menunjukkan nilainya bagi dinas intelijen,” katanya.

Baca Juga: Video Viral Serdadu Rusia yang Kebiri Tawanan Ukraina Disebut Asli, Kiev Murka: Negeri Kanibal!

Viktor Bout ditangkap dalam operasi Penegak Hukum Narkoba Pemerintah AS (DEA) di sebuah hotel mewah di Bangkok, Thailand pada 2008. Ia kemudian diekstradisi ke AS dan divonis 25 tahun penjara di pengadilan New York.

Jaksa penuntut mendakwanya menyetujui penjualan senjata yang digunakan untuk membunuhi orang Amerika. Ketika hakim mengetuk palu, Viktor Bout tak terima dan menyebut bahwa tuduhan terhadapnya sekadar “kebohongan.”

Waktu itu, pengacara Bout, Albert Dayan menyebut Washington memenjarakannya karena ia terlibat membantu kontraktor militer AS dalam Perang Irak. 

Kini, Viktor Bout telah menghabiskan 12 tahun di penjara AS. Ia disebut melakoni masa tahanan bersama sejumlah tokoh neo-Nazi Amerika, termasuk Christopher Cantwell.

Menurut reporter Politico yang terlibat kontak dengan Cantwell, Chris Miller, Bout belakangan ini menyatakan bahwa Ukraina tidak berhak eksis sebagai negara. Ia juga disebut menyimpan foto Vladimir Putin di sel penjaranya.

Ketika dihukum, pejabat-pejabat Rusia yang gagal mencegah ekstradisi Bout, mengkritik putusan terhadapnya sebagai “tak berdasar dan bias”. Waktu itu, Moskow disebut akan mengupayakn repatriasi Bout dengan “cara apa pun sesuai hukum internasional.”

Apabila pertukaran tahanan antara Viktor Bout dengan Brittney Griner dan Paul Whelan berlangsung lancar, Bout diyakini akan disambut bak pahlawan di Rusia seperti Anna Chapman, seorang mata-mata yang dipulangkan berkat pertukaran tahanan pada 2010.

Baca Juga: Beijing-Taipei Memanas, Kemlu RI Siapkan Rencana untuk WNI di Taiwan jika Ada Eskalasi

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/The Guardian


TERBARU