> >

Sumpah Zelenskyy: Perang Rusia-Ukraina Dimulai dari Krimea, Harus Diakhiri Pembebasan Krimea

Krisis rusia ukraina | 11 Agustus 2022, 00:39 WIB
Ilustrasi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pada Selasa (9/8/2022), Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersumpah akan merebut kembali Semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia sejak 2014 silam, berniat akhiri perang dengan pembebasan semenanjung tersebut. (Sumber: AP Photo/Nariman El-Mofty, File)

KIEV, KOMPAS.TV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy bersumpah akan merebut kembali Semenanjung Krimea yang dianeksasi Rusia sejak 2014 silam. Aneksasi Krimea disebut sebagai awal perang Rusia-Ukraina yang didahului perang separatis Donetsk dan Luhansk pada 2014 lalu.

Zelenskyy menyebut perang yang dikobarkan Rusia terhadap Ukraina diawali di Krimea. Oleh sebab itu, perang harus diakhiri dengan pembebasan Krimea.

“Kami tidak akan lupa bahwa perang Rusia terhadap Ukraina dimulai dengan pendudukan Krimea. Rusia telah mengubah semenanjung kami, yang mana telah dan akan selalu menjadi salah satu tempat terbaik di Eropa, menjadi salah satu tempat paling berbahaya di Eropa,” kata Zelenskyy dikutip Associated Press, Selasa (9/8/2022).

“Rusia membawa represi berskala besar, masalah lingkungan, keputusasaan ekonomi, dan perang ke Krimea. Perang ini!” lanjut presiden berusia 44 tahun itu.

Baca Juga: Kemhan Ukraina Ledek Rusia usai Pangkalan Udara Krimea Diguncang Ledakan, Diduga Rudal dari Kiev

Pernyataan Zelenskky dilontarkan bertepatan dengan insiden ledakan di pangkalan udara Saki, Krimea. Otoritas Ukraina mengeklaim sembilan pesawat tempur Rusia hancur dalam serangkaian ledakan ini.

Insiden ledakan tersebut diyakini adalah hasil serangan rudal Ukraina. Namun, Moskow membantahnya dan menyebut ledakan diakibatkan oleh kebakaran mesiu.

Otoritas setempat menyampaikan bahwa setidaknya satu orang tewas dan 14 terluka dalam insiden ini.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU