> >

Peringati Kemerdekaan RI ke-77 di Mauritius, Solidaritas Kebangsaan dari Tengah Samudra Hindia

Kompas dunia | 18 Agustus 2022, 05:05 WIB
Sekitar 100-an warga negara Indonesia (WNI) merayakan hari kemerdekaan RI ke-77 di Mauritius, Senin (15/8/2022). Sejumlah acara digelar, di antaranya lomba tarik tambang. (Sumber: Rina Setyawati)

MAURITIUS, KOMPAS.TV - Kabar itu datang dari tengah Samudra Hindia, namun masuk wilayah Afrika Timur. Mauritius tepatnya.

"Dengan bangga kami merayakan 17 Agustusan sederhana namun bermakna,“ tutur Nurul Hasanah Purbaya, warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di pulau nan indah itu.

Bermakna, imbuh Nurul, karena diselenggarakan atas inisiatif segelintir WNI yang menetap disana.  

"Dari kita, untuk kita," katanya. 

Bertempat di Hotel Casa Florida, Senin (15/8/2022), sedikitnya 100 orang Indonesia merayakan kemerdekaan RI ke-77 dengan nasi tumpeng, masakan padang, serta kuliner Indonesia lainnya.

Nasi Tumpeng mewarnai perayaan kemerdekaan RI ke-77 di Mauritius, Senin (15/8/2022). (Sumber: Rina Setyawati)

"Juga ada lomba balap karung, lari kelereng, dan tarik tambang," katanya. 

Mereka sepakat mengenakan pakaian merah dan putih, serupa bendera Indonesia. Anak-anak dan kalangan dewasa, tanpa ragu, datang dengan warna merah putih yang sudah disepakati bersama. 

"Kami disini memang terkenal saling setia, satu sama lain,“ kata Rina Setyawati, Direktur Indian Ocean Rim Association (IORA)  kepada KOMPAS.TV.

Baca Juga: Sentuhan Cerdas Firma Arsitek Indonesia dalam Desain MediaCity Mauritius

Tidak hanya dalam kegiatan nasional semacam perayaan 17 an. "Tetapi juga dalam kegiatan sehari-hari,“ imbuhnya.

Mauritius cukup terpencil. Tetangga terdekatnya adalah Pulau Reunion, milik Prancis. Agak ke barat lagi bertemu Madagaskar,  barulah daratan  Mozambik, Afrika Timur. Ke Timur, sejauh mata memandang, hanyalah Samudra Hindia.

"Jika ada nelayan Indonesia yang terdampar, kami dengan senang hati menolongnya,“ imbuh Rina.

Ada seorang warga yang kebetulan memiliki restoran Indonesia, masih kata Rina, biasanya menjadi penampungan sementara nelayan Indonesia yang kapalnya terbawa angin hingga ke pulau ini.

Tidak mengherankan jika solidaritas sesama WNI itu cepat terbangun di Mauritius.

"Begitu kami menyiapkan acara ini, langsung saja banyak yang ikut bergabung,“ kata Nurul.

Biaya ditanggung bersama, dan makanan disiapkan masing masing dari rumah. "Kita bagi-bagi, siapa masak ini, siapa masak itu,“ kata Nurul.

Tiap tahun, meskipun sederhana, mereka selalu merayakan 17 Agustusan.

Mauritius masuk 'wilayah kekuasaan' Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Antanarivo, yang membawahi Madagaskar, Mauritius, Seychelles, dan Uni Komoro.

"Saya kurang tahu apakah ada perayaan serupa di tempat lain. Tetapi di Madagaskar ada upacara bendera," kata Rina.

Salman Al Farisi, Dubes RI untuk Madagaskar, Mauritius, Seychelles, dan Komoro, bangga dengan semangat kebersamaan WNI di Mauritius.  

"Saya bangga dengan semangat gotong royong mereka merayakan kemerdekaan RI ke-77. Jiwa kebangsaan dan nasionalismenya patut diapresiasi, “ kata Salman. 

Baca Juga: Gol Evan Dimas Bawa Indonesia Menang 1-0 atas Mauritius

Saat ini, sebagaimana dikatakan Benny Siahaan, Kuasa Usaha Tetap RI di Madagaskar, tercatat ada 150 WNI menetap di Mauritius, jumlah yang sangat kecil dibanding penduduk pulau itu yang mencapai 1,2 jutaan jiwa.

Mauritius dulunya dihuni suku Arab dan Melayu. Lalu sempat dikuasai Portugis, Belanda, Prancis, dan terakhir Inggris. Merdeka tahun 1968, Mauritius dikenal sebagai tempat tetirah.

 

(Penulis: Krisna Diantha)

Penulis : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU