> >

Khawatir Terjadi Cuci Otak, Spanyol Awasi Acara Metaverse Kripto dan Minta Kaum Muda Hati-Hati

Kompas dunia | 27 Agustus 2022, 11:42 WIB
Ilustrasi mata uang kripto. Komisi Nasional Pasar Saham Spanyol (CNMV), lembaga negara regulator finansial, mengaku akan mengawasi sebuah acara metaverse kripto besar yang akan digelar di Madrid pada akhir pekan ini. (Sumber: Shutterstock/Antara)

MADRID, KOMPAS.TV - Komisi Nasional Pasar Saham Spanyol (CNMV), lembaga negara regulator finansial, mengaku akan mengawasi sebuah acara metaverse kripto besar yang akan digelar di Madrid pada akhir pekan ini.

Pengawasan itu menyusul kekhawatiran atas jebakan investasi kripto. Terlebih lagi, organisator acara tersebut, Mundocrypto, ataupun sponsornya, tidak punya izin jasa finansial atau melakukan pengumpulan dana.

Menurut laporan Associated Press, Sabtu (27/8/2022), acara itu diperkirakan akan dihadiri 7.000 orang.

Otoritas Spanyol dan CNMV memperingatkan bahwa acara seperti demikian kerap digunakan untuk membujuk orang, terutama kaum muda, agar berinvestasi di mata uang kripto tanpa memahami konsekuensi yang mungkin terjadi.

Baca Juga: Bappebti: Token ASIX Anang Hermansyah Tak Masuk 383 Aset Kripto Legal di Indonesia

CNMV menyatakan bahwa Mundocrypto ditaruh di daftar abu-abu entitas yang diduga mengumpulkan dana dan menyediakan jasa finansial tanpa izin.

Di lain pihak, Mani Thawani, pendiri Mundocrypto, membela diri dengan menyebut acara itu diniatkan untuk kepentingan edukasi dan membimbing orang secara finansial.

Mundocrypto mengeklaim diri sebagai entitas yang “terdepan sedunia dalam edukasi kripto dan rantai blok (blockchain). Mereka mengeklaim punya 55.000 “siswa” yang telah menjadi investor.

Pihak penyelenggara mengaku acara di Madrid tersebut akan mengungkap tren-tren baru di sektor investasi kripto.

Acara ini disebut akan menghadirkan tokoh-tokoh bisnis dan ekonom. Sedangkan dua bintang televisi telah mengundurkan diri dari acara itu menyusul peringatan CNMV.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU