> >

Perempuan Iran yang Ditahan karena Tak Berjilbab Tewas di Tahanan, Demonstran Mengamuk di Teheran

Kompas dunia | 20 September 2022, 16:16 WIB
Motor polisi dibakar massa dalam demonsrasi di pusat kota Teheran, Iran, Senin (19/9/2022). Demonstrasi ini menuntut investigasi atas kematian Mahsa Amini, seorang perempuan yang ditahan karena tak memakai jilbab lalu tewas dalam tahanan pada pekan lalu. (Sumber: Associated Press)

TEHERAN, KOMPAS.TV - Ibu kota Iran, Teheran, didera amukan demonstran yang memprotes kematian seorang perempuan yang ditahan karena tak berjilbab lalu tewas di tahanan, Senin (19/9/2022). Perempuan itu ditahan karena tak memakai jilbab yang diwajibkan pemerintah.

Menurut laporan kantor berita Fars via Associated Press, mahasiswa-mahasiswa Teheran berkumpul untuk menuntut investigasi atas kematian Mahsa Amini, perempuan yang ditangkap polisi moral kemudian tewas dalam tahanan.

Menurut keterangan saksi mata, demonstran merangsek ke Jalan Keshavarz di jantung kota Teheran, meneriakkan “Matilah diktator!” 

Demonstran juga menyerukan nyanyian anti-polisi dan merusak serta membakar kendaraan aparat keamanan.

Baca Juga: Iran Tutup Perbatasan dengan Irak Karena Kerusuhan yang Menewaskan 20 Orang

Berdasarkan pantauan Associated Press, Senin (19/9) malam waktu setempat, bekas kerusuhan terlihat jelas di pusat kota Teheran.

Tempat sampah yang dibakar dan bebatuan berserakan di sejumlah perempatan dan bau gas air mata masih kuat di udara.

Aparat keamanan, termasuk polisi antihuru-hara terlihat bersiaga di pusat kota. Koneksi internet pun dilaporkan mati di pusat kota Teheran.

Malam itu, puluhan demonstran masih melanjutkan aksinya menggunakan sepeda motor. Demonstran meneriaki aparat keamanan sebelum tancap gas pergi.

Seorang demonstran memegang motor polisi yang dibakar massa dalam demonstrasi yang berlangsung ricuh di Teheran, Iran, Senin (19/9/2022). (Sumber: Associated Press)

Selain di Teheran, demonstrasi juga dilaporkan terjadi di kota-kota Kurdistan di barat Iran. Demonstrasi pun digelar oleh mahasiswa di Isfahan dan Rasht, kota di utara Iran.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU