> >

Uni Eropa Kalang Kabut Atasi Harga Energi, Tagihan Listrik Pembuat Roti Belgia 176 Juta per Bulan

Kompas dunia | 30 September 2022, 05:31 WIB
Uang kertas euro tergeletak di atas meja di Munich, Jerman. Uni Eropa kalang kabut menurunkan harga energi yang saat ini meroket, ditambah musim dingin mendekat, belum lagi "sabotase" jaringan pipa gas dari Rusia minggu ini. (Sumber: AP Photo/Matthias Schrader)

"Eropa menghadapi pemerasan energi oleh Rusia, dan permintaan global untuk gas lebih tinggi daripada pasokan," kata komisaris energi Uni Eropa, Kadri Simson.

Baca Juga: Ukraina Disebut Bisa Jadi Pemasok Energi Utama ke Eropa Gantikan Rusia

Model pompa bensin. Uni Eropa kalang kabut menurunkan harga energi yang saat ini meroket, ditambah musim dingin mendekat, belum lagi "sabotase" jaringan pipa gas dari Rusia minggu ini .  (Sumber: Kompas.tv/Ant)

"Kita perlu bekerja di seluruh rantai untuk mengatasi tantangan itu," katanya, seraya menambahkan pembatasan harga pada harga grosir gas alam yang memasuki Uni Eropa adalah "mungkin" untuk diterapkan jika langkah-langkah lain gagal membawa hasil.

Batas harga diperdebatkan

Satu proposal inti dengan dukungan kuat adalah "batas" pada keuntungan produsen listrik non-gas dan "kontribusi" dari perusahaan energi lainnya.

Retribusi - komisi menolak untuk menyebutnya "pajak tak terduga" - diperkirakan akan mengumpulkan  140 miliar Euro yang dapat dihabiskan untuk melindungi konsumen.

Cara lainnya adalah mendorong pengurangan konsumsi energi, misalnya dengan mematikan penerangan umum lebih awal, menurunkan termostat hingga maksimum 19 derajat Celcius, dan menurunkan penggunaan daya pada jam sibuk.

Namun, think tank Bruegel di Brussels mengatakan langkah-langkah itu "tidak cukup".

"Rencana yang lebih komprehensif perlu memastikan bahwa semua negara mengedepankan setiap fleksibilitas sisi pasokan yang tersedia, melakukan upaya nyata untuk mengurangi permintaan gas dan listrik, menjaga pasar energi mereka tetap terbuka dan mengumpulkan permintaan untuk mendapatkan kesepakatan yang lebih baik dari pemasok gas eksternal," katanya.

Baca Juga: Bila Benar Jalur Pipa Gas Nord Stream Bocor akibat Sabotase, Uni Eropa Bersumpah Lakukan Pembalasan

Uni Eropa kalang kabut menurunkan harga energi yang saat ini meroket, ditambah musim dingin mendekat, belum lagi "sabotase" jaringan pipa gas dari Rusia minggu ini.(Sumber: Straits Times)

Bagian dari masalah dalam menghasilkan pendekatan Uni Eropa yang lebih menggigit adalah ramuab energi yang berbeda di negara-negara anggota.

Prancis, misalnya, sebagian besar bertenaga nuklir, sementara negara-negara Uni Eropa timur bergantung pada bahan bakar fosil, dan Spanyol mendapatkan gasnya dari Afrika Utara.

Lima belas negara Uni Eropa, di antaranya Prancis, Italia dan Polandia, telah menulis surat bersama yang menyerukan pembatasan harga pada semua impor gas ke dalam blok tersebut, mencakup gas pipa dari Rusia tetapi juga pengiriman gas alam cair (LNG) dari AS dan tempat lain.

"Risiko signifikan" yang dibawa kebijajan itu, bila diteraokan, adalah termasuk kekurangan pasokan gas secara tiba-tiba ke Eropa, terutama dari pemasok LNG yang mengalihkan kapal ke pembeli yang lebih menguntungkan di tempat lain di dunia.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU