> >

Korban Tewas Tambang Batu Bara yang Runtuh di Turki Bertambah Jadi 40 Orang

Kompas dunia | 15 Oktober 2022, 18:22 WIB
Seorang kerabat penambang yang hilang bereaksi saat menunggu di depan tambang milik negara TTK Amasra Muessese Mudurlugu di Amasra, di provinsi pesisir Laut Hitam Bartin, Turki, Sabtu, 15 Oktober 2022. Ledakan terjadi Jumat malam di tambang batu bara dan upaya penyelamatan terus berlanjut. (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

AMASRA, KOMPAS.TV — Korban tewas akibat ledakan tambang batu bara di Turki utara naik menjadi sedikitnya 40 orang pada Sabtu (15/10/2022).

Associated Press melaporkan, kerabat yang putus asa menunggu sepanjang malam dalam cuaca dingin di luar tambang milik negara TTK Amasra Muessese Mudurlugu di kota Amasra, di provinsi pesisir Laut Hitam Bartin, berharap mendapat kabar. Ada 110 penambang yang bekerja di bawah tanah saat ledakan terjadi Jumat malam (14/10). 

Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu hari Sabtu mengatakan, 40 penambang dipastikan tewas. Sebelas terluka dan dirawat di rumah sakit, sementara 58 lainnya berhasil keluar dari tambang sendiri atau diselamatkan tanpa cedera. Status satu penambang yang tersisa belum jelas.

Menteri Energi Turki Fatih Donmez mengatakan upaya penyelamatan hampir selesai. Sebelumnya dia mengatakan, api masih menyala di dalam tambang di mana lebih dari selusin penambang telah terperangkap. Pekerjaan untuk mengisolasi dan mendinginkan api terus berlanjut, kata Fatih.

Penilaian awal menunjukkan ledakan itu kemungkinan disebabkan oleh fireamp, atau gas yang mudah terbakar yang ditemukan di tambang batu bara, kata Donmez semalam.

Baca Juga: Belasan Pekerja Masih Terjebak di Tambang Batu Bara Turki, Upaya Evakuasi Terhambat Kebakaran

Penambang membawa mayat korban di Amasra, di provinsi pesisir Laut Hitam Bartin, Turki, Jumat, 14 Oktober 2022. Tercatat sudah 40 orang tewas dalam kecelakaan tersebut. (Sumber: Nilay Meryem Comlek/Depo Photos via AP)

Seorang penambang yang bekerja pada sif siang mengatakan, dia melihat berita itu dan bergegas ke lokasi untuk membantu penyelamatan.

"Kami melihat pemandangan yang mengerikan, tidak dapat digambarkan, sangat menyedihkan," kata Celal Kara, 40 tahun. "Mereka semua adalah teman saya... mereka semua punya mimpi," kata Celal yang sudah menjadi penambang selama 14 tahun itu setelah keluar dari tambang, wajahnya tertutup jelaga.

Ambulans masih bersiaga di lokasi. Tim penyelamat dikirim ke daerah itu, termasuk dari provinsi tetangga, kata badan manajemen bencana Turki, AFAD.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan diperkirakan akan mengunjungi Amasra pada Sabtu.

Secara terpisah, markas polisi Turki mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tindakan hukum akan diambil terhadap 12 pengguna online yang diduga membagikan konten provokatif tentang ledakan ranjau untuk menghasut kebencian di media sosial.

Bencana tambang terburuk di Turki terjadi pada tahun 2014, ketika 301 orang tewas dalam kebakaran di dalam tambang batu bara di kota Soma, di Turki barat.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU