> >

Menlu Rusia Sergei Lavrov Kecam Barat karena Mencoba Politisasi Deklarasi Bersama KTT G20 Bali

Kompas dunia | 16 November 2022, 04:05 WIB
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengecam negara-negara Barat karena mencoba mempolitisasi deklarasi bersama pada KTT G20 di Bali, dan menuduh Barat memaksakan adanya kalimat yang mengutuk serangan Rusia ke Ukraina atas nama semua negara peserta. (Sumber: Tangkapan Layar YouTube Kompas TV/Dina Karina )

NUSA DUA, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengecam negara-negara Barat karena mencoba mempolitisasi deklarasi bersama KTT G20 di Bali. Lavrov menuduh Barat memaksakan adanya kalimat yang mengutuk serangan Rusia ke Ukraina atas nama seluruh negara peserta.

Sepeti laporan Straits Times, Selasa (15/11/2022), draf deklarasi bersama para pemimpin G20 mengatakan sebagian besar anggota mengutuk keras perang di Ukraina, menyoroti oposisi kuat Rusia terhadap bahasa apa pun yang dianggap mengkritik tindakannya.

“Ya, rekan-rekan Barat kami berusaha dengan segala cara untuk membuat deklarasi itu dipolitisasi dan mencoba mendorong melalui bahasa yang menyiratkan mengutuk tindakan Federasi Rusia atas nama seluruh G20, termasuk kami,” kata Lavrov.

“Tapi mari kita lakukan ini dengan cara yang adil dan mari kita perjelas bahwa, dalam topik ini, kita memiliki perbedaan,” katanya.

“Ya, ada perang yang terjadi di Ukraina, perang hibrida yang dilancarkan dan dipersiapkan oleh Barat selama bertahun-tahun.”

Perang, yang digambarkan Rusia sebagai "operasi militer khusus", menghantui KTT G20 meskipun ada seruan dari tuan rumah Indonesia untuk bersatu dan fokus pada tindakan untuk menyelesaikan masalah ekonomi global seperti inflasi, serta ketahanan pangan dan energi.

Baca Juga: Ekspresi Para Pemimpin Negara G20 Nikmati Pertunjukan Budaya Saat Gala Dinner di GWK Bali

Bersama dengan PBB dan Turki, Rusia dan Ukraina musim panas ini menandatangani kesepakatan untuk membuka blokir beberapa pelabuhan Ukraina, memungkinkan ekspor biji-bijian dari salah satu produsen terbesar dunia.

Tetapi pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa Kiev tidak dapat mengadakan negosiasi damai dengan Moskow selama Putin tetap berkuasa.

“Scholz dan Macron sangat menyadari bahwa proses ini dihalangi oleh Ukraina, yang, termasuk melalui undang-undang, dengan dekrit yang diterbitkan Zelenskyy yang melarang negosiasi dengan Federasi Rusia,” kata Lavrov, menambahkan bahwa “ini bukan pertanyaan untuk (Rusia)”.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times


TERBARU