> >

Profil Pateemoh Sadeeyamu, Gubernur Perempuan Muslim Thailand Pertama yang Pimpin Daerah Konflik

Kompas dunia | 18 November 2022, 11:49 WIB
Pateemoh Sadeeyamu jadi gubernur perempuan muslim pertama Thailand setelah ditunjuk untuk memimpin Pattani. (Sumber: @ Patimah Sadeeyamu/ Facebook Via Anadolu Agency)

PATTANI, KOMPAS.TV - Thailand telah menunjuk Pateemoh Sadeeyamu, seorang perempuan Muslim untuk menjadi Gubernur Pattani.

Sadeeyamu, 57 tahun, menjadi gubernur perempuan Muslim pertama di Thailand, negara yang mayoritas penduduknya adalah pemeluk agama Buddha.

Kabinet Thailand menyetujui penunjukan Sadeeyamu pada Selasa (15/11/2022).

Pengamat menilai penunjukkan Pateemoh ini menjadi tanda peningkatan bagi perempuan Muslim dalam politik di Thailand.

Baca Juga: Nancy Pelosi Putuskan Mundur dari Jabatannya sebagai Ketua DPR AS

“Ini adalah peningkatan yang besar. Menjadi Muslim dan perempuan memiliki banyak tantangan di politik Thailand,” kata Wakil Dekan Akademis, Penilitian dan Urusan Luar Negeri di Universitas Prince of Songkla, Yasmin Sattar kepada Anadolu Agency, Rabu (16/11/2022).

“Kita bisa melihat adanya peningkatan bagi perempuan Muslim dalam politik,” ujar Sattar merujuk pada Sadeeyamu.

Meski begitu, tugas Sadeeyamu sendiri cukup berat karena Pattani termasuk daerah rawan konflik.

Empat provinsi yang berada di selatan Thailand, Pattani, Yala, Narathiwat dan Songkla kerap terlibat konflik selama beberapa dekade dengan Front Revolusi Nasional, yang merupakan kelompok pemberontak.

Penunjukkan Sadeeyamu sebagai gubernur provinsi pun dipandang bisa menybabkan berbagai persepsi positif bagi banyak Muslim.

Sattar pun meyakini penunjukkan Sadeeyamu bisa memberikan lebih banyak kepercayaan kepada negara Thailand.

Menurutnya hal itu sangat penting untuk mengakhiri konflik yang kerap terjadi antara Pemerintah Thailand dan kelompok pemberontak di Thailand Selatan.

Seperti diungkapkan World Today News, Pateemoh lahir pada 19 November 1965, dan merupakan warga Yala.

Ia bergabung sebagai pegawai negeri sipil pada 1993 di Kementerian Dalam Negeri dan bekerja di Ranong, Yala dan Pattani.

Baca Juga: Dokter Thailand Dihujat gegara Siarkan Operasi di TikTok Live, Minta Maaf dan Terancam Hukuman

Ia sempat memegang jabatan sebagai Direktur Kantor Administrasi Pusat di Pusat Adminstrasi Perbatasan Selatan Provinsi.

Kemudian ia ditunjuk sebagai Wakil Gubernur di Phatthalung dan kemudian Naraithiwat, sebelum ditunjuk menjadi Gubernur Pattani.

Provinsi Pattani, Yala dan Songkhla meerupakan provinsi dengan komunitas Melayu-Muslim terbesar yaitu Patani, dengan penduduk mencapai 1,4 juta.

Pemerintah Thailand memberlakukan darurat militer di tiga provinsi mayoritas Muslim di selatan Thailand, Pattani, Narathiwat dan Yala, menyusul kerusuhan mematikan pada 2004.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Anadolu Agency/News World Today


TERBARU