> >

Putin Yakinkan Ibu Tentara Rusia yang Dikirim ke Ukraina: Kami Berbagi Rasa Sakit dengan Anda

Krisis rusia ukraina | 26 November 2022, 14:11 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan ibu para tentara Rusia yang berperang di Ukraina, Jumat (25/11/2022). (Sumber: Alexander Shcherbak, Sputnik, Kremlin Pool Photo Via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin berusaha meyakinkan sekelompok ibu-ibu tentara Rusia bahwa mereka berbagi rasa sakit yang sama.

Putin dilaporkan melakukan pertemuan dengan sekitar 17 ibu tentara yang dikirimkan ke Ukraina, Jumat (25/11/2022).

Bahkan, putra dari ibu-ibu tersebut dikabarkan ada yang telah tewas di Ukraina.

“Saya ingin Anda tahu bahwa saya scara pribadi, dan seluruh kepemimpinan negara ini, kami berbagi rasa sakit yang sama,” tuturnya dikutip dari BBC.

Baca Juga: Terungkap! Penasihat Militer Iran yang Bantu Rusia di Perang Ukraina Tewas di Krimea

Ia juga berkata dengan salah satu ibu bahwa putranya telah mencapai tujuannya, dan tidak tewas dalam kesia-siaan.

Putin mengungkapkan bahwa ia ingin bertemu langsung dengan para ibu tentara, untuk mendengar dari mereka mengenai situasi di lapangan.

Ia juga menegaskan, dari waktu ke waktu ia telah berbicara secara langsung dengan tentara Rusia yang pergi ke medan perang.

Putin menggambarkan mereka sebagai pahlawan.

Putin pun memperingatkan para ibu tersebut untuk tak percaya mengenai kepalsuan dan kebohongan mengenai perang di TV dan internet.

Pada pertemuan tersebut, terlihat beberapa ibu merupakan anggota pergerakan pro-Kremlin.

Para kritikus menyebut, belasan ibu itu sebelumnya telah dipilih untuk mengikuti pertemuan dengan Putin. 

Sedangkan di dalam Rusia, perlawanan terhadap invasi di Ukraina terus berkembang.

Baca Juga: Empat Kapal Penjaga Pantai China Dilaporkan Terobos Wilayah Jepang, Bawa Meriam Besar

Di seluruh negara, sejumlah ibu dari tentara Rusia secara terbuka mengeluhkan bahwa putra mereka telah dikirim ke medan laga dengan kondisi tak terlatih dan tanpa senjata serta seragam yang seharusnya, khususnya saat musim dingin akan dimulai.

Beberapa dari mereka juga menuduh militer Rusia mengubah mereka yang dikerahkan secara paksa menjadi umpan meriam.

Hal itu menyusul serangkaian kekalahan besar militer Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

Menurut Ketua Staf Kepala Gabungan militer AS Mark Milley, sekitar 100.000 tentara Rusia dan Ukraina telah terbunuh atau cedera sejak perang dimulai pada 24 Februari lalu.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU