> >

Utusan Khusus China untuk Afghanistan Datang ke Jakarta Jelaskan Posisi dan Kebijakan Beijing

Kompas dunia | 30 November 2022, 04:55 WIB
Utusan Khusus China untuk Afghanistan Yue Xiaoyong (kiri) bertemu Ketua PBNU Alissa Wahid dalam kunjungannya ke Indonesia pada 25-27 November 2022. (Sumber: Antara/FMPRC)

BEIJING, KOMPAS.TV - Utusan Khusus Kementerian Luar Negeri China MFA Yue Xiaoyong melawat tiga hari Indonesia pada 25-27 November 2022, menjelaskan posisi dan kebijakan China terkait Afghanistan.

Hal itu terungkap dari Kementerian Luar Negeri China di Beijing, Selasa (29/11/2022).

Dalam lawatan ke Jakarta Yue bertemu Direktur Asia Selatan dan Tengah Kementerian Luar Negeri RI Yohannes Prasetyo dan ke kantor Nadhlatul Ulama bertemu salah satu Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Alissa Wahid, dan beberapa politikus serta akademisi.

Yue dalam pertemuan dengan Kemlu di Jakarta menjelaskan posisi penting Indonesia dan kesiapan China meningkatkan kerja sama dan koordinasi untuk membantu Afghanistan menciptakan stabilitas, meredakan kekacauan, membangun pemerintahan yang inklusif, dan melaksanakan pembangunan demi terjaganya stabilitas dan perdamaian di kawasan.

Menurut Yue, ajakan tersebut juga bertujuan untuk meningkatkan kemitraan strategis komperehensif China-Indonesia.

Yue juga menyampaikan ucapan selamat atas keberhasilan Indonesia dalam menggelar Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali yang dihadiri banyak kepala negara atau pemerintahan, termasuk Presiden China Xi Jinping.

Dalam kesempatan itu pula dia menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam atas bencana gempa bumi baru-baru ini di Cianjur, Jawa Barat.

Baca Juga: Taliban Rayakan Besar-besaran Satu Tahun Tentara Amerika Serikat Mundur dari Afghanistan

Pesta kembang api menghiasi langit Kabul, Selasa (30/8/2022) malam, merayakan ulang tahun pertama penarikan pasukan Amerika Serimat dari Afghanistan, yang oleh Taliban ditandai sebagai Hari Kemerdekaan. (Sumber: Radio France International)

Sementara itu per akhir Agustus 2022, Indonesia belum mengakui keabsahan pemerintahan Taliban di Afghanistan.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah, Kamis (25/8/2022), menegaskan Indonesia masih belum mengakui pemerintahan Taliban di Afghanistan, meskipun memiliki misi bantuan kemanusiaan di negara itu, seperti laporan Antara, Kamis (25/8/2022).

Faizasyah menjelaskan misi Indonesia selain menjalankan kerja kemanusiaan, juga secara terus menerus memberikan informasi dan masukan kepada pemerintah pusat di Jakarta terkait berbagai perkembangan yang perlu dicermati di Afghanistan selama negara itu berada di bawah pemerintahan Taliban.

“Sejauh ini kebijakan Indonesia belum banyak berubah,” kata Faizasyah dalam konferensi pers secara daring hari Kamis, ketika menjawab pertanyaan mengenai posisi Indonesia terhadap Afghanistan setelah setahun negara itu diambil alih oleh Taliban.

Terkait posisi Indonesia, Faizasyah kembali menekankan Indonesia telah menetapkan sejumlah parameter yang menjadi rujukan untuk melihat pelaksanaan pengelolaan suatu negara atau pemerintahan yang dilakukan Taliban.

Parameter yang dimaksud termasuk pembentukan pemerintahan yang inklusif yang melibatkan semua elemen masyarakat, penghormatan pada hak asasi manusia termasuk kelompok minoritas dan perempuan, serta tidak menjadikan wilayah Afghanistan sebagai tempat pertumbuhan aktivitas terorisme.

“Dalam setahun ini, memang kita belum bisa memberikan suatu penilaian adanya kemajuan yang signifikan atas ketiga parameter tersebut, sehingga masih diperlukan waktu untuk kita mengubah posisi yang sudah kita garisbawahi sejak setahun lalu, dan memberikan suatu pengakuan khusus bagi perkembangan di Afghanistan,” kata Faizasyah.

Dalam menandai satu tahun Taliban berkuasa di Afghanistan pada 15 Agustus 2022, para anggotanya mengadakan perayaan kecil dengan berkumpul dan melambaikan bendera-bendera kelompok itu yang berwarna hitam putih.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara/China FMA


TERBARU