> >

Hari Ini 1 Desember Hari AIDS Sedunia, tentang Penghormatan dan "Ketidaksetaraan Berbahaya"

Kompas dunia | 1 Desember 2022, 13:40 WIB
Hari Aids Dunia pada 1 Desember 2022. (Sumber: The Scotsman)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Hari ini, Kamis, 1 Desember 2022, dikenang  sebagai Hari AIDS (acquired immunodeficiency syndrome) sedunia.

Hari AIDS sedunia ditetapkan sebagai kesempatan bagi semua orang di seluruh dunia untuk bersatu melawan virus HIV (human immunodeficiency virus).

Selain itu, juga untuk mendukung orang-orang yang hidup dengan AIDS dan penghormatan bagi mereka yang tewas karena virus mematikan tersebut.

Di laman resmi World AIDS Day, Hari AIDS Dunia pertama kali ditetapkan pada 1988, dan menjadi hari kesehatan dunia pertama.

Baca Juga: Mengenang Hari AIDS se-Dunia, Mengingat Kembali Kematian Tragis Freddy Mercury

 Hari AIDS dianggap  penting karena saat ini diperkirakan ada 38 juta orang yang menderita HIV.

Meski virus HIV telah diidentifikasi pada 1984, namun lebih dari 35 juta orang tewas karena HIV atau penyakit yang berhubungan dengan AIDS.

Hal itu yang membuat penyakit tersebut sebagai salah satu pendemi yang paling menghancurkan sepanjang sejarah.

Saat ini, kemajuan ilmiah telah dibuat dalam pengobatan HIV, ada undang-undang untuk melindungi orang yang hidup dengan HIV dan semakin banyak orang yang memahami kondisi tersebut.

 Winnie Byanyima, Direktur Eksekutif UNAID, Program PBB untuk masalah HIV/AIDS, memberikan pesannya pada hari ini.

“Hari AIDS Dunia adalah momen untuk menghormati lebih dari 40 juta jiwa yang hilang karena AIDS, perhatikan tanggapan AIDS, dan berkomitmen untuk mengakhiri AIDS,” ujarnya dikutip dari laman resmi UNAIDS.

Byanyima mengatakan bahwa pada pekan ini, pihaknya telah meluncurkan laporan baru, yaitu “Ketidaksetaraan Berbahaya”.

Ia  meminta perhatian dunia pada kenyataan saat ini, di mana mereka tak berada di jalur yang tepat untuk mengakhiri AIDS pada 2030. Itulah yang menjadi alasan Byanyima tentang ketidaksetaraan.

“Tapi ada kabar baik. Dengan menyamakan kedudukan, kita bisa mengakhiri AIDS,” tambahnya.

Ia menegaskan dengan menyamakan kedudukan perempuan dan gadis akan mengurangi risiko HIV mereka.

Sebagai contoh, di sub-Sahara Afrika, gadis remaja dan yang masih muda, tiga kali lebih mungkin untuk terinfeksi HIV dibandingkan anak-laki-laki dan pria di usia yang sama.

Ketidaksamaan kedudukan menjadi faktor yang paling besar.

“Memungkinkan anak perempuan untuk tetap bersekolah sampai mereka menyelesaikan pendidikan,  mengurangi kerentanan mereka terhadap infeksi HIV hingga 50 persen,” ujarnya.

Baca Juga: UNICEF: 110 Ribu Anak dan Remaja Dunia Meninggal Karena AIDS tahun 2021

Bagi Byanyima, yang lainnya adalah harus menyamakan kedudukan dari orang-orang yang terpinggirkan.

Namun jangan lupa, Byanyima juga mewant-wanti bahwa secara global pria gay dan pria yang melakukan hubungan seksual dengan pria lainnya, 28 kali lebih mungkin terinfeksi HIV.

Orang yang menyuntikkan narkoba juga lebih mungkin 35 kali berisiko terinfeksi HIV.

Para pekerja seks memiiki risiko 30 kali lebih mungkin, dan perempuan transgender memiliki risiko sekitar 14 kali.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : worldaidsday.org/Unaids


TERBARU