> >

Korban Tewas Kebakaran Terowongan Afghanistan Melonjak Jadi 31 Orang

Kompas dunia | 20 Desember 2022, 05:50 WIB
Asap membubung dari gedung sebuah hotel setelah terjadi sejumlah ledakan dan tembakan di Kabul, Afghanistan, Senin, 12 Desember 2022. (Sumber: AP Photo)

KABUL, KOMPAS.TV - Jumlah korban tewas akibat kebakaran di terowongan Alpine Salang yang terkenal di Afghanistan meningkat menjadi 31 orang, kata juru bicara Kementerian Kesehatan Taliban Afghanistan hari Senin, (19/12/2022).

Seperti laporan Straits Times, Senin, (19/12/2022), selain 31 orang tewas, 37 orang juga terluka dalam kecelakaan di Terowongan Salang, yang terletak sekitar 90 km sebelah utara Kabul, menurut Sharafat Zaman, juru bicara Kementerian Kesehatan Masyarakat.

Kebakaran, yang menurut Kementerian Pekerjaan Umum disebabkan oleh truk bahan bakar yang terbalik, telah merusak terowongan pada Sabtu malam.

Korban tewas awalnya ditetapkan 12 orang setelah api padam pada hari Minggu, meskipun para pejabat memperingatkan jumlah itu bisa meningkat.

Terowongan tetap ditutup untuk lalu lintas pada hari Senin, dan juru bicara Kementerian Pekerjaan Umum mengatakan mereka akan mencoba membukanya pada hari Selasa.

Baca Juga: Ledakan Truk Tangki BBM di Afghanistan Runtuhkan Terowongan: 19 Orang Tewas, Penyintas Terjebak

Terowongan buatan Soviet sepanjang 2,6 km adalah prestasi teknik bersejarah yang menghubungkan Kabul dan utara Afghanistan, menghubungkan anak benua India ke Asia Tengah melalui jalur gunung berbahaya sepanjang 3.400 meter.

Insiden ledakan truk tangki bahan bakar minyak (BBM) terjadi di Terowongan Salang, dekat Kabul, Afghanistan.

Hingga berita ini diturunkan, otoritas Taliban melaporkan terdapat 19 orang tewas dan 32 terluka akibat insiden ini per Minggu (18/12/2022).

Melansir Associated Press, seorang juru bicara pemerintah provinsi Parwan, Said Himatullah Shamim menyebut insiden itu terjadi pada Sabtu (17/12) malam waktu setempat. Terowongan Salang sendiri terletak sekitar 130 kilometer di utara ibu kota Kabul.

Menurut Shamim, terdapat kemungkinan jumlah korban bertambah. Ia menyebut ada penyintas yang masih terjebak di terowongan karena strukturnya runtuh akibat ledakan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU