> >

Wabah Covid-19 di China Kembali Memburuk, WHO Khawatir, Minta Data Spesifik

Kompas dunia | 22 Desember 2022, 14:58 WIB
Otoritas China hari Sabtu, (3/12/2022) mengumumkan pelonggaran lebih lanjut pembatasan Covid-19, dengan kota-kota besar seperti Shenzhen dan Beijing tidak lagi mewajibkan hasil negatif tes Covid-19 untuk naik angkutan umum. (Sumber: AP Photo)

Meningkatnya kasus, membuat ketakutan akan meningginya kematian di antara para orang tua, yang diyakini sangat rentan.

Namun, pejabat China mengungkapkan hanya lima orang yang meninggal karena Covid-19 pada Selasa (13/12/2022), dan dua pada Senin (12/12/2022).

Hal itu membuat Dr Ryan yang merupakan ketua Darurat WHO mengimbau China untuk memberikan lebih banyak informasi mengenai penyebaran terbaru virus corona tersebut.

“Di China, yang dilaporkan adalah jumlah kasus yang relatif rendah di ICU, tetapi ICU sedang penuh,” katanya dikutip dari BBC.

Baca Juga: China Hanya Hitung Pasien Gagal Napas di Daftar Kematian Terkait Covid-19, Kenapa?

“Kami telah mengatakan ini selama berminggu-minggu bahwa virus yang sangat menular ini akan selalu sangat sulit untuk dihentikan sepenuhnya, hanya dengan langkah-langkah kesehatan masyarakat dan sosial,” kata Dr Ryan.

Ia pun menambahkan bahwa vaksinasi adalah strategi keluar untuk wabah Covid-19.

Sementara itu, Sekjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan dirinya sangat khawatir dengan situasi yang berkembang di China.

Ia pun meminta data spesifik tentang tingkat keparahan penyakit, penerimaan rumah sakit dan persyaratan perawat intensif.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU