> >

Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik usai AS dan Korea Selatan Gelar Latihan Militer

Kompas dunia | 23 Desember 2022, 21:15 WIB
Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah perairan timurnya hari Jumat (23/12/2022), menjadi unjuk pamer senjata terbaru, hanya beberapa hari setelah pesawat tempur AS dan Korea Selatan melakukan latihan bersama yang dipandang Korea Utara sebagai latihan invasi. (Sumber: AP Photo)

Latihan AS-Korea Selatan terbaru melibatkan pesawat pengebom berkemampuan nuklir, B-52, dan jet tempur siluman F-22 dari Amerika Serikat dan pesawat tempur canggih lainnya dari Korea Selatan.

Pelatihan tersebut merupakan bagian dari kesepakatan bilateral untuk meningkatkan komitmen AS mempertahankan sekutu Asianya dengan semua kemampuan militer yang tersedia, termasuk nuklir, menurut Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Jet-jet F-22 itu seharusnya tinggal di Korea Selatan untuk latihan bersama minggu ini dengan angkatan udara Korea Selatan.

Tetapi pesawat-pesawat itu akhirnya kembali ke pangkalan mereka di Jepang karena kondisi cuaca, kata pejabat pertahanan Korea Selatan.

Latihan udara dilakukan setelah Korea Utara mengatakan pihaknya menggunakan rudal tua untuk menguji kamera dan sistem lainnya pada Minggu (18/12/2022) dalam pengembangan satelit pengintaian militer pertamanya.

Media Pyongyang juga menerbitkan foto-foto beresolusi rendah yang menampilkan kota-kota Korea Selatan dilihat dari luar angkasa.

Baca Juga: Korea Utara Kembali Uji Coba Dua Rudal Balistik, Semenanjung Korea Kembali Panas

Rudal Korea Utara. Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak pendek ke arah perairan di bagian timur wilayahnya pada Jumat (23/12/2022). (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Beberapa ahli sipil di Korea Selatan mengatakan foto-foto itu terlalu kasar untuk tujuan pengawasan dan peluncuran itu berkemungkinan untuk menutupi uji coba teknologi rudal Korea Utara.

Militer Korea Selatan berkeras Korea Utara menembakkan dua rudal balistik jarak menengah.

Penilaian semacam itu membuat marah Korea Utara, dengan saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong yang berpengaruh, mengeluarkan penghinaan kasar terhadap pakar Korea Selatan yang tidak dikenal.

Kim Yo Jong mengatakan tidak ada alasan untuk menggunakan kamera beresolusi tinggi yang mahal untuk tes sekali jepret.

Dia juga mencemooh penilaian Korea Selatan sebelumnya bahwa Korea Utara masih punya rintangan teknologi yang harus diatasi untuk menciptakan rudal balistik antarbenua (ICBM) fungsional yang dapat meluncurkan serangan nuklir ke wilayah AS termasuk kemampuan melindungi hulu ledaknya dari kondisi keras saat masuk kembali ke atmosfer.

Untuk membuktikan kemampuan ICBM Korea Utara, Kim Yo Jong menyarankan agar Korea Utara mungkin melakukan peluncuran ICBM lintasan standar.

Semua peluncuran ICBM Korea Utara sebelumnya dilakukan pada sudut yang curam untuk menghindari negara-negara tetangga.

Peluncuran ICBM sudut normal dapat mengobarkan permusuhan regional secara tajam dan memicu respons kuat dari AS karena senjata tersebut akan terbang menuju Samudra Pasifik.

Satelit mata-mata dan ICBM berbahan bakar padat adalah di antara sistem senjata berteknologi tinggi yang dijanjikan Kim Jong Un akan diperkenalkan untuk mengatasi apa yang disebutnya permusuhan AS.

Sistem senjata lain yang ingin dia dapatkan termasuk rudal dengan banyak hulu ledak, rudal nuklir yang diluncurkan dari bawah air, kapal selam bertenaga nuklir, dan rudal hipersonik.

Pekan lalu, Korea Utara menguji "motor berbahan bakar padat daya dorong tinggi" yang menurut para ahli, akan digunakan untuk rudal berbahan bakar padat, yang lebih gesit dan lebih sulit dideteksi sebelum diluncurkan, daripada senjata berbahan bakar cair.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU