> >

Taliban Perintahkan Pecat Staf Perempuan, 3 LSM Internasional Pilih Hentikan Operasi Kemanusiaan

Kompas dunia | 25 Desember 2022, 22:01 WIB
Pekerja perempuan Afghanistan Shabana Maani melakukan vaksinasi polio kepada anak di kota tua Kabul, Afghanistan, 29 Maret 2021. Tiga lembaga bantuan internasional, Save the Children, Norwegian Refugee Council, dan CARE memilih menghentikan operasi mereka di Afghanistan. Keputusan itu diambil menyusul keputusan Taliban melarang perempuan bekerja di LSM dan meminta memberhentikan seluruh staf perempuan yang sudah bekerja di sana. (Sumber: AP Photo/Rahmat Gul)

KABUL, KOMPAS.TV - Tiga lembaga bantuan internasional, Save the Children, Norwegian Refugee Council dan CARE memilih menghentikan operasional mereka di Afghanistan. Keputusan itu diambil menyusul keputusan Taliban melarang perempuan bekerja di LSM dan memberhentikan seluruh staf perempuan yang sudah bekerja di sana.

Save the Children, Norwegian Refugee Council dan CARE mengatakan mereka tidak dapat secara efektif melayani anak-anak, perempuan dan laki-laki yang sangat membutuhkan bantuan di Afghanistan tanpa perempuan dalam angkatan kerja mereka.

Larangan untuk LSM mempekerjakan staf perempuan diumumkan sehari sebelumnya, dengan alasan karena perempuan tidak mengenakan jilbab dengan benar sesuai standar Taliban.

Ketiga LSM tersebut, Save the Children, Norwegian Refugee Council dan CARE menyediakan layanan kesehatan, pendidikan, perlindungan dan nutrisi anak serta dukungan di tengah kondisi kemanusiaan yang menurun.

"Kami mematuhi semua norma budaya dan kami tidak bisa bekerja tanpa staf perempuan kami yang berdedikasi, penting bagi kami agar bisa mengakses perempuan Afghanistan yang sangat membutuhkan bantuan," kata Neil Turner, kepala Norwegian Refugee Council untuk Afghanistan kepada Associated Press, Minggu (25/12/2022).

Dia mengatakan lembaga yang dia pemimpin punya 468 staf perempuan yang bekerja di seluruh Afghanistan melayani rakyat negara itu.

Pengambilalihan Taliban pada Agustus 2021 membuat ekonomi Afghanistan terpuruk dan mengubah drastis negara itu, mendorong jutaan orang ke dalam kemiskinan dan kelaparan. Bantuan asing berhenti hampir dalam semalam.

Sanksi terhadap penguasa Taliban, penghentian transfer bank, dan pembekuan miliaran cadangan mata uang Afghanistan membatasi akses ke lembaga global dan dana internasional untuk mendukung ekonomi Afghanistan yang bergantung pada bantuan sebelum penarikan pasukan AS dan NATO.

Baca Juga: Taliban Kini Perintahkan Seluruh LSM Asing Berhentikan Staf Perempuan, Picu Reaksi Lebih Keras

Seorang ibu Afghanistan memberi makan putranya yang sakit dan malnutrisi Rumah Sakit Anak Indira Gandhi, di Kabul, Afghanistan. Tiga lembaga bantuan internasional, Save the Children, Norwegian Refugee Council dan CARE memilih menghentikan operasi kemanusiaan mereka di Afghanistan. Keputusan itu diambil menyusul keputusan Taliban untuk melarang perempuan bekerja di LSM dan memberhentikan seluruh staf perempuan yang sudah bekerja di sana. (Sumber: AP Photo/Hussein Malla)

Bulan lalu, dalam sebuah wawancara dengan AP, seorang pejabat tinggi dari Komite Palang Merah Internasional Martin Schuepp mengatakan, lebih banyak warga Afghanistan akan berjuang untuk bertahan hidup karena kondisi kehidupan memburuk di tahun depan sementara Afghanistan bersiap untuk musim dingin kedua di bawah kekuasaan Taliban.

AS memperingatkan larangan bagi LSM akan mengganggu bantuan penting dan menghambat upaya menyelamatkan nyawa jutaan orang. "Perempuan adalah pusat operasi kemanusiaan di seluruh dunia," kata Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Sabtu. "Keputusan ini bisa menghancurkan rakyat Afghanistan."

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia sangat terganggu dengan laporan larangan Taliban kepada LSM yang bekerja di negara itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU