> >

Sambut Tahun Baru, New York Legalkan Jasad Manusia Dibikin Pupuk Kompos

Kompas dunia | 3 Januari 2023, 16:05 WIB
Ilustrasi pengomposan jasad manusia. Gubernur New York Kathy Hochul mengesahkan undang-undang yang melegalkan jasad manusia dibuat sebagai pupuk kompos, Sabtu (31/12/2022). (Sumber: The New York Times)

 

NEW YORK, KOMPAS.TV - Jelang tahun baru 2023, Gubernur New York Kathy Hochul,  meneken undang-undang yang membolehkan jasad manusia dibuat sebagai pupuk kompos.

Pengesahan itu berlangsung pada penghujung tahun, tepatnya pada Sabtu (31/12/2022) lalu, sebagaimana diwartakan Associated Press.

Dengan ditetapkannya aturan ini, New York jadi negara bagian keenam di Amerika Serikat yang memiliki aturan tersebut.

Sebelumnya, Washington merintis aturan pengomposan manusia pada 2019, diikuti Colorado dan Oregon pada 2021, lalu Vermont dan California 2022.

Baca Juga: Dubai Cabut Pajak 30% Minuman Mengandung Alkohol untuk Pikat Kedatangan Turis, Bir Jadi Murah Meriah

Howard Fischer, seorang investor berusia 63 tahun yang tinggal di utara kota New York, memiliki keinginan apabila nantinya dia meninggal.

Dia ingin jenazahnya ditempatkan di dalam bejana, dipecah oleh mikroba kecil, lalu dikomposkan menjadi tanah yang subur.

Mungkin sisa-sisa komposnya dapat ditanam di luar rumah keluarga di Vermont, atau mungkin mereka dapat dikembalikan ke tempat lain.

"Apa pun yang keluarga saya pilih, untuk dilakukan dengan kompos setelah selesai terserah mereka," kata Fischer.

"Saya berkomitmen untuk membuat kompos tubuh saya, dan keluarga saya tahu itu. Tapi saya ingin itu terjadi di New York tempat saya tinggal, ketimbang mengirim diri saya ke seluruh negeri," sambung dia.

Baca Juga: Amerika Serikat Akan Mengeksekusi Mati Seorang Transgender untuk Pertama Kalinya

Bagi Fischer, metode penguburan alternatif dan hijau ini sejalan dengan filosofisnya tentang kehidupan: hidup dengan cara yang sadar lingkungan.

Prosesnya begini, tubuh almarhum ditempatkan ke dalam wadah yang dapat digunakan kembali, bersama bahan tanaman, seperti serpihan kayu, alfalfa dan jerami.

Campuran organik menciptakan habitat yang sempurna bagi mikroba alami untuk melakukan pekerjaan mereka dengan cepat dan efisien, memecah tubuh dalam waktu sekitar satu bulan.

Hasil akhirnya adalah tumpukan kubik tanah padat nutrisi, setara dengan sekitar 36 kantong tanah, yang dapat digunakan untuk menanam pohon atau memperkaya lahan konservasi, hutan, bahkan kebun.

Baca Juga: Kecelakaan Aneh Tewaskan Dua Orang di India saat Pesta Malam Tahun Baru

Mengingat daerah perkotaan seperti New York memiliki lahan terbatas, ide ini dapat dilihat sebagai alternatif pemakaman yang cukup menarik.

Michelle Menter, manajer di Greensprings Natural Cemetery Preserve, sebuah pemakaman di pusat kota New York, mengatakan fasilitas itu akan "sangat mempertimbangkan" metode alternatif.

"Ini pasti lebih sesuai dengan apa yang kami lakukan," kata Menter.

Pemakaman cagar alam seluas 130 acre (52 hektar), yang terletak di antara lahan hutan lindung, menawarkan pemakaman hijau alami.

Itu terjadi ketika mayat dapat ditempatkan dalam wadah yang dapat terurai secara hayati dan ke dalam kuburan, sehingga dapat terurai sepenuhnya.

 

Penulis : Rofi Ali Majid Editor : Iman-Firdaus

Sumber : AP


TERBARU