> >

Dukung Mobilisasi, Presenter TV Rusia yang Rela Mati di Ukraina: Hidup Itu Overrated

Krisis rusia ukraina | 3 Januari 2023, 16:42 WIB
Ilustrasi. Empat mayat yang diyakini sebagai tentara Rusia dilecehkan dengan cara disusun menyerupai huruf Z, simbol invasi Rusia ke Ukraina. Foto diambil di pinggiran Kharkiv, 2 Mei 2022. Presenter televisi Rusia, Vladimir Solovyov meminta warga Rusia tidak takut akan kematian dan bersedia dikirim ke Ukraina bila saatnya tiba. (Sumber: Felipe Dana/Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presenter televisi Rusia, Vladimir Solovyov meminta warga Rusia tidak takut akan kematian dan bersedia dikirim ke Ukraina bila saatnya tiba. Ia menyebut orang-orang yang takut mati terlalu menghargai hidup.

Pernyataan itu dilontarkan Solovyov seiring isu mobilisasi lanjutan personel militer untuk menambah sumber daya invasi ke Ukraina. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menggelar mobilisasi parsial yang merekrut 300.000 tenaga per Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Roket HIMARS Ukraina Kiriman AS Hantam Fasilitas Penuh Tentara Rusia di Donetsk, 63 Serdadu Tewas

Kata Solovyov, hidup itu overrated (dihargai terlalu tinggi) dan kematian tak terhindarkan. Ia pun meminta warga mau dikirim ke Ukraina karena mengusung misi mulia hingga berpeluang "masuk surga."

"Hidup itu terlalu overrated. Kenapa takut akan sesuatu yang tidak bisa dihindari? Terutama jika kita bakal masuk surga," kata Solovyov dalam siaran televisi Rusia, Rossiya 1 sebagaimana dikutip media Ukraina, Ukrainska Pravda, Senin (2/1/2023).

"Kematian itu ada di penghujung jalan setiap yang hidup di Bumi sekaligus awal bagi yang lain. Namun, jangan sampai itu menakutimu dan mempengaruhi keputusanmu," lanjutnya.

Tamu telewicara yang membersamai Solovyov pun mendukung gagasannya, menyebut Rusia punya "mimpi yang tak teraba, suatu tujuan lebih tinggi" di Ukraina.

Sejak Moskow menggelar mobilisasi parsial, Rusia diyakini menerjunkan tambahan 150.000 personel ke Ukraina seiring kekalahan Rusia di Kherson dan Kharkiv.

Intelijen Ukraina mengklaim Kremlin merencanakan gelombang mobilisasi baru mulai 5 Januari 2023. Kiev menyatakan bahwa Rusia mulai kekurangan tenaga di Ukraina. 

Baca Juga: Janji Menteri Pertahanan Rusia di Tahun Baru: Kemenangan Rusia di Ukraina Tak Terhindarkan

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU