> >

China Bantah Tuduhan Manipulasi Data Covid-19, Akui Sulit untuk Tentukan Angka Pasti

Kompas dunia | 6 Januari 2023, 11:40 WIB
Juru Bicara Kedutaan Besar China untuk Washington, Liu Pengyu. (Sumber: Twitter@SpoxCHNinUS)

Hal itu karena pelonggaran pembatasan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun di negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia tersebut.

“Setelah penyesuaian tanggapan Covid-19, China berhenti melakukan tes Covid untuk semua penduduk, sehingga sulit mengetahui secara akurat berapa jumlah kasusnya,” katanya.

Liu pun menjelaskan proses China untuk mengidentifikasi korban virus Corona, untuk menjawab kekhawatiran yuang diungkapkan para ahli dan pejabat asing mengenai transparansi data atas tingkat kematian yang rendah.

Baca Juga: Kota Culiacan di Meksiko Lumpuh usai Kartel Narkoba Sinaloa Lawan Penangkapan Putra El Chapo

“Ada dua kriteria untuk memastikan kematian karena Covid-19 secara global,” ujarnya.

“Secara gampangnya, satu adalah kematian yang disebabkan karena kegagalan pernapasan karena Covid-19, dan yang lainnya adalah karena infeksi selama 28 hari,” ujar Li.

China sendiri mengadopsi kematian pada kategori pertama sejak 2020.

Meski begitu, ia menegaskan kondisi saat ini tidak kondusif untuk mencapai angka pasti, meski pejabat sedang melakukan kampanye massal untuk menyelidiki angka tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : South China Morning Post/Newsweek


TERBARU