> >

Pemantau Iklim Uni Eropa: Bumi Mencatat Rekor Suhu Terpanas Selama 8 Tahun Terakhir

Kompas dunia | 11 Januari 2023, 03:05 WIB
Ilustrasi. Kebakaran hutan akibat gelombang panas di daerah Ferreras de Abajo, barat laut Spanyol, Senin (18/7/2022). 8 tahun terakhir tercatat sebagai rekor terpanas bumi sejak dimulainya pencatatan, bahkan dengan pengaruh pendinginan pola cuaca La Nina sejak 2020, kata layanan pemantauan iklim Uni Eropa, Selasa (10/1/2023). (Sumber: Emilio Fraile/Associated Press)

PARIS, KOMPAS.TV - Layanan pemantau iklim Uni Eropa mengumumkan, selama delapan tahun terakhir bumi tercatat memiliki rekor suhu terpanas.

Dilansir Straits Times, Selasa (10/1/2023), suhu rata-rata sepanjang tahun 2022 menjadikan tahun terhangat kelima sejak pencatatan dimulai pada abad ke-19, menurut Layanan Perubahan Iklim Copernicus. Perubahan iklim membuat serangkaian bencana alam menjadi lebih mungkin terjadi dan lebih mematikan.

Pakistan dan India utara dibakar gelombang panas musim semi selama dua bulan dengan suhu terus-menerus jauh di atas 40 derajat Celcius, diikuti di Pakistan oleh banjir bandang yang menutupi sepertiga wilayah negara, berdampak pada 33 juta orang dan menyebabkan kerusakan parah dan sekitar USD30 miliar kerugian ekonomi.

Prancis, Inggris, Spanyol, dan Italia mencetak rekor suhu rata-rata baru untuk tahun 2022, dengan Eropa secara keseluruhan mengalami tahun terpanas kedua, kata Copernicus dalam laporan tahunannya.

Gelombang panas di seluruh benua Eropa diperparah oleh kondisi kekeringan yang parah.

Suhu Eropa meningkat lebih dari dua kali lipat rata-rata global selama 30 tahun terakhir, dengan wilayah tersebut menunjukkan laju peningkatan tertinggi dari benua mana pun di dunia.

“Tahun 2022 adalah satu lagi tahun iklim ekstrem di seluruh Eropa dan global,” kata wakil kepala layanan perubahan iklim Copernicus Samantha Burgess dalam sebuah pernyataan, “Peristiwa ini menyoroti bahwa kita sudah mengalami konsekuensi yang menghancurkan dari pemanasan dunia kita.”

Baca Juga: Miris, Ini Bedanya Bila Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat dan Naik 2 Derajat Celcius dalam Pemanasan Global

8 tahun terakhir tercatat sebagai rekor terpanas bumi sejak dimulainya pencatatan, bahkan dengan pengaruh pendinginan pola cuaca La Nina sejak 2020, kata layanan pemantauan iklim Uni Eropa Selasa, (10/1/2023). (Sumber: AP Photo/Thodoris Nikolaou; John Sonntag/NASA via AP)

Sebagian besar wilayah Timur Tengah, Cina, Asia Tengah, dan Afrika utara juga mengalami rata-rata suhu panas yang belum pernah terjadi sebelumnya sepanjang tahun 2022.

China dan Eropa Barat melaporkan dampak negatif pada pertanian, transportasi sungai, dan manajemen energi terkait kondisi cuaca.

Wilayah kutub bumi juga mengalami rekor suhu tahun lalu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times


TERBARU