> >

Indonesia Murka, Kutuk Kekerasan dan Pembunuhan Israel terhadap Warga Palestina di Jenin Tepi Barat

Kompas dunia | 27 Januari 2023, 20:32 WIB
Pemerintah Indonesia murka atas tindakan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin dan membunuh setidaknya 9 orang, diantaranya adalah seorang nenek tua berusia 61 tahun. (Sumber: AP Photo)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia murka atas tindakan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin dan membunuh setidaknya 9 orang, diantaranya adalah seorang nenek tua berusia 61 tahun.

Pada pernyataan resmi yang disiarkan akun resmi Twitter Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Indonesia menyatakan mengutuk kekerasan aparat keamanan Israel di Jenin, Tepi Barat, pada Kamis (26/1/2023) yang menyebabkan sejumlah warga Palestina tewas.

"Indonesia mengutuk keras penggunaan kekerasan secara berlebihan oleh aparat keamanan Israel di Jenin yang telah menewaskan sembilan orang warga sipil Palestina," kata Kementerian Luar Negeri RI lewat akun resminya di Twitter hari Jumat, (27/1/2023).

Kemlu menekankan, tindakan brutal aparat Israel itu akan semakin mempersulit upaya mencapai perdamaian di Timur Tengah. 

Pemerintah Indonesia juga menyerukan masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mendesak Israel agar menghormati hak-hak rakyat Palestina, kata Kemlu RI. 

Sedikitnya sembilan warga Palestina tewas dan 20 orang lainnya terluka akibat serbuan militer Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat pada Kamis (26/1), menurut sumber-sumber di pihak Palestina, seperti laporan Straits Times.

Pasukan Israel menyerbu kamp pengungsi Jenin sehingga menyebabkan bentrokan antara puluhan warga Palestina dan militer Israel, menurut para saksi. 

Operasi militer Israel di kamp Jenin tersebut merupakan yang terbesar, termasuk dari sisi jumlah korban Palestina yang dibunuh, sejak peristiwa Intifada Al Aqsa 2002.

Baca Juga: Israel Serbu Kamp Pengungsi di Jenin, Bunuh 9 Warga Palestina Termasuk Nenek Berusia 61 Tahun

Ketegangan di Tepi Barat meningkat dalam beberapa pekan terakhir di tengah gencarnya operasi militer Israel untuk menangkap warga Palestina yang mereka sebut "buronan" atau untuk menghancurkan rumah-rumah warga Palestina.

Penyerbuan itu memicu bentrokan dengan warga Palestina dan menelan sejumlah korban jiwa.

Buntut serangan Israel itu, saling serang dengan rudal kembali terjadi antara Palestina dengan Israel, Kamis (26/1).

Seperti laporan France24, Jumat (27/1), kelompok perlawanan Palestina di Gaza menembakkan dua roket dari Jalur Gaza menuju Israel selatan yang dicegat oleh pertahanan rudal, dan Israel kemudian melakukan serangan di Gaza.

Kebakaran lintas-perbatasan terjadi setelah serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki Israel hari Kamis di mana pasukan Israel membunuh 10 warga Palestina di Kamp Pengungsi Jenin, seorang di antaranya adalah nenek berusia 61 tahun.

Serangan Israel terhadap Palestina itu adalah yang terbesar dalam dua dekade terakhir.

Roket semalam memicu sirene di komunitas Israel dekat perbatasan dengan Gaza, memperingatkan warga untuk berlindung. Tidak ada laporan korban cedera dari serangan tersebut.

Channel 12 Israel menyiarkan cuplikan rudal pencegat Israel yang diluncurkan ke langit malam di atas kota Ashkelon, sekitar 12 km utara Gaza, yang dikendalikan oleh kelompok militan Islam Hamas.

Beberapa jam kemudian, militer Israel mengatakan mereka melakukan serangan ke Gaza. Saksi Palestina mengatakan pesawat Israel menyerang kamp pelatihan Hamas. Tidak ada cedera yang dilaporkan.

Ketegangan berkobar setelah pasukan komando Israel membunuh tujuh pria bersenjata dan tiga warga sipil, seorang di antaranya lansia berusia 61 tahun selama serangan di kota Jenin.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kemlu RI/Associated Press


TERBARU