> >

Intelijen Estonia Sebut Rusia Bisa Kehabisan Rudal untuk Serang Ukraina dalam Tiga Bulan ke Depan

Krisis rusia ukraina | 28 Januari 2023, 12:19 WIB
Para petugas tanggap darurat membersihkan reruntuhan setelah sebuah roket Rusia menghantam sebuah gedung yang menyebabkan banyak orang tertimbun di Dnipro, kota di bagian tenggara Ukraina, pada Sabtu, 14 Januari 2023. (Sumber: AP Photo/Evgeniy Maloletka)

 

TALLIN, KOMPAS.TV - Seorang pejabat intelijen Estonia menyebut Rusia mungkin akan kehabisan rudal untuk menyerang Ukraina dalam tiga bulan ke depan.

Hal tersebut diungkapkan setelah beberapa rangkaian serangan rudal terbaru yang dilakukan oleh Rusia.

Sejak Oktober 2022, Rusia telah melakukan gelombang serangan terhadap Ukraina, yang menargetkan area sipil dan infrastruktur penting seperti fasilitas energi.

Gelombang serangan itu bermula setelah Jembatan Selat Kerch, yang menghubungkan Rusia dan semenanjung Krimea yang didudukinya, dihantam ledakan. Jembatan tersebut merupakan jalur kunci suplai bagi pasukan Rusia.

Baca Juga: Jelang Setahun Invasi Rusia, Ukraina bakal Dapat Bantuan 321 Tank

Ukraina sendiri tak mengeklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut secara resmi.

Tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin menyalahkan Ukraina atas ledakan itu, dan menyebutnya sebagai aksi terorisme dan berjanji akan merespons.

Gelombang serangan terbaru Rusia ke Ukraina terjadi pada Kamis (26/1/2023).

Komandan Angkatan Bersenjata Ukraina Valerii Zaluzhnyi mengatakan lewat posting di Telegram, Rusia menembakkan 55 rudal dari air dan udara,

Penulis : Haryo Jati Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Newsweek


TERBARU