> >

Hindari Mobilisasi Militer Putin, Pria Rusia Ini Pilih Sembunyi dalam Hutan Rusia yang Dingin

Krisis rusia ukraina | 28 Januari 2023, 17:32 WIB
Adam Kalinin, pria Rusia yang bersembunyi di hutan yang dingin untuk menghindari mobilisasi parsial Vladimir Putin. (Sumber: BBC)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Seorang pria Rusia memutuskan menghindari mobilisasi militer Presiden Vladimir Putin dengan bersembunyi di hutan Rusia yang dingin.

Adam Kalinin, bukan nama sebenarnya, memutuskan pindah ke hutan saat Putin mengumnumkan mobiliasi militer parsial untuk perang di Ukraina.

Kalinin yang seorang ahli teknologi informatika (IT), menentang perang sejak awal.

Ia bahkan harus membayar denda dan menghabiskan dua pekan dalam tahanan karena membentang poster yang mengatakan “Tidak untuk Perang” di dinding apartemennya yang dingin.

Baca Juga: Diancam Rusia karena Kirim Tank Abrams ke Ukraina, AS: Lagu Lama, Tak Ada Indikasi Penggunaan Nuklir

Jadi ketika Putin memanggil 300.000 orang untuk mobiliasi militer, Kalinin pun enggan mengambil risiko dikirim ke garis depan Ukraina.

Tapi, tak seperti ratusan ribu orang lainnya yang berusaha mangkir dari mobilisasi umum, Kalini memilih tak meninggalkan negaranya.

Tiga hal membuatnya memutuskan tetap tinggal di Rusia, yakni teman, kondisi keuangan, dan sulit meninggalkan hal-hal yang ia ketahui.

“Pergi akan menjadi langkah sulit keluar dari zona nyaman saya,” ujar Kalinin yang berusia sekitar 30 tahunan kepada BBC.

“Di sini juga tidak terlalu nyaman, tetapi setidaknya secara psikologi sangat sulit untuk pergi,” katanya.

Ia pun kemudian mengambil langkah tak biasa dengan meninggalkan istrinya menuju hutan, tempat ia hidup di tenda selama sekitar empat bulan.

Ia menggunakan antena yang diikat di pohon untuk akses internet, dan panel surya untuk energi.

Ia juga harus menghadapi suhu rendah hingga minus 11 derajat Celsius, dan mengandalkan pasokan makanan yang secara regular dibawa istrinya.

Hidup di luar jaringan, katanya, adalah cara terbaik yang bisa ia pikirkan untuk menghindari panggilan.

Baca Juga: Tertimpa Toilet Hidrolik, Pekerja di Inggris Tewas di Tempat

Jika pihak berwenang tak dapat memberikan panggilan secara langsung, ia tak dapat dipaksa berperang.

“Jika mereka secara fisik tak dapat memegang tangan saya dan membawa saya ke kantor pendaftaran, itu adalah pertahanan 99 persen terhadap mobilisasi atau pelecehan lainnya,” ujarnya.

Kalinin sendiri melanjutkan kehidupan seperti sebelumnya dengan caranya sendiri.

Ia masih bekerja delapan jam sehari untuk pekerjaan yang sama. Namun, di musim dingin, karena sedikitnya waktu siang, ia tak bisa membuat kekuatan surya bekerja penuh untuk memberinya energi listrik dan penerangan, dan melanjutkan pekerjaannya di akhir pekan.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : BBC


TERBARU