> >

China Ungkap Puncak Wabah Covid-19 Telah Lewat, tetapi Kekhawatiran atas Data Tetap Muncul

Kompas dunia | 28 Januari 2023, 18:07 WIB
China mengumumkan penurunan populasi pertamanya dalam beberapa dekade. Badan Pusat Statistik China menyebutkan jumlah penduduk di akhir tahun 2022 berkurang 850.000 orang dibandingkan tahun sebelumnya, menyisakan total 1,41 miliar orang, dengan 9,56 juta kelahiran dibandingkan 10,41 juta kematian sepanjang tahun 2022. (Sumber: AP Photo)

BEIJING, KOMPAS.TV - Otoritas kesehatan China mengungkapkan puncak wabah Covid-19 telah lewat.

Hal itu diungkapkan setelah adanya penurunan cepat dalam kasus kritis dan kematian di rumah sakit.

Meski begitu, para ahli tetap mewaspadai data resmi yang disuguhkan oleh pemerintah.

Berdasarkan Pusat Kontrol dan Pencegahan Penyakit (CDC) China, jumlah pasien kritis di rumah sakit meningkat pada pekan pertama Januari.

Baca Juga: Dua Jet Tempur Angkatan Udara India Bertabrakan di Udara, Seorang Pilot Tewas

Namun, kemudian menurun hingga lebih dari 70 persen.

Direktur Pusat Kesehatan Global di Universitas Oregon Profesor Chi Chun-huei mengungkapkan, pejabat lokal diberi insentif, baik lewat hukuman dan hadiah, untuk angka infeksi yang tak dilaporkan selama kebijakan nol-Covid.

Sekarang kebijakan itu telah hilang, dan mereka diberi insentif untuk membesar-besarkan tingkat infeksi dan kematian yang tak dilaporkan.

“Banyak ahli internasional tahu dengan baik hal ini. Statisttik China tak bisa diandalkan,” katanya dikutip dari The Guardian, Jumat (27/1/2023).

Gelombang Covid-19 mendera China beberapa bulan terakhir, meningkat dengan cepat setelah Pemerintah China mengakhiri kebijakan nol-Covid di awal Desember 2022.

Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : The Guardian


TERBARU