> >

Kelompok Lintas Agama dan Masyarakat Swedia Kutuk Pembakaran Al-Qur'an oleh Politisi Denmark

Kompas dunia | 1 Februari 2023, 00:15 WIB
Wajah Rasmus Paludan, pemimpin partai politik Denmark Stram Kurs yang artinya Garis Keras. Kelompok lintas agama terbesar dan masyarakat di Swedia mengutuk pembakaran kitab suci umat Islam Al-Qur'an oleh politisi sayap kanan Denmark dari partai Stram Kurs bernama Rasmus Paludan yang dilakukan di depan Kedutaan Besar Turki di Swedia di bawah perlindungan polisi. (Sumber: Berlingske)

STOCKHOLM, KOMPAS.TV - Kelompok lintas agama terbesar dan masyarakat di Swedia mengutuk pembakaran kitab suci umat Islam Al-Qur'an oleh politisi sayap kanan Denmark dari partai Stram Kurs bernama Rasmus Paludan yang dilakukan di depan Kedutaan Besar Turki di Swedia di bawah perlindungan polisi.

Seperti laporan Daily Sabah, Minggu (29/1/2023), kelompok lintas agama itu juga menyatakan dukungan untuk umat Islam, karena insiden tersebut sangat melukai perasaan komunitas muslim global yang berjumlah hampir 2 miliar orang.

Koordinator Komisi Katolik untuk Dialog Antaragama di Swedia, Kaj Engelhart, mengatakan, meskipun dia mengakui tindakan Stram Kurs dapat dianggap sah secara hukum, ada juga kebutuhan untuk membahas apakah undang-undang tersebut harus diubah karena banyak yang menganggapnya sebagai kejahatan rasial.

"Sebagai umat Katolik, kami sangat menentang tindakan seperti itu," kata Engelhart. "Dalam keyakinan kami, tidak boleh menyinggung orang dari agama lain. Melihat kejadian ini membuat saya merasa sangat tidak enak."

Komunitas Yahudi juga menentang aksi Islamofobia, dengan Dewan resmi Komunitas Yahudi Swedia dan Amanah Muslim-Jewish Partnership Trust mengeluarkan pernyataan.

Mereka mengacu pada pembakaran buku masa Nazi Jerman dan memperingatkan tindakan seperti itu sering kali menunjukkan awal dari normalisasi kebencian terhadap suatu kelompok.

Baca Juga: Indonesia Murka Swedia Biarkan Al-Qur'an Dibakar Tokoh Politik Denmark, Kemlu Panggil Dubes Swedia

Rasmus Paludan hari Sabtu, (21/1/2023) membakar Al-Quran di Stockholm, ibu kota Swedia. Kelompok lintas agama terbesar dan masyarakat di Swedia mengutuk pembakaran kitab suci umat Islam Al Qur'an oleh politisi sayap kanan Denmark Rasmus Paludan yang dilakukan di depan kedutaan besar Turki di Swedia di bawah perlindungan polisi. (Sumber: Daily Sabah)

"Secara historis melawan Yahudi, sekarang melawan Muslim," kata pernyataan itu, menambahkan rasis dan ekstremis mungkin sekali lagi "menyalahgunakan demokrasi dan kebebasan berekspresi untuk menormalkan kebencian terhadap salah satu agama minoritas Swedia dengan membakar Al-Qur'an."

Pernyataan tersebut juga mengungkapkan keprihatinan bersama atas meningkatnya serangan terhadap Yahudi dan Muslim di Swedia, menekankan "dalam masyarakat demokratis, setiap individu berhak untuk merasa aman dan dihargai."

Ketua Federasi Islam Swedia, Tahir Akan, mengatakan umat Islam tidak dapat membuat suara mereka didengar dan kekhawatiran mereka diabaikan. 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Daily Sabah


TERBARU