> >

Usai Gempa Turki-Suriah, Erdogan Umumkan 7 Hari Berkabung Nasional, Korban Tewas Bertambah

Kompas dunia | 7 Februari 2023, 11:21 WIB
Anggota tim gawat darurat beristirahat sejenak saat mencari korban di sebuah reruntuhan bangunan di Adana, Turki, Senin, 6 Februari 2023. Gempa dengan magnitudo 7,8 mengguncang tenggara Turki dan utara Suriah pada Senin pagi. (Sumber: AP Photo/Khalil Hamra)

ADANA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan tujuh hari berkabung nasional pascagempa bumi dahsyat di wilayah Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023).

“Akibat gempa bumi yang melanda negara kami pada 6 Februari, masa berkabung nasional diumumkan selama tujuh hari," kata Erdogan di Twitter, Senin (6/2).

Ia juga meminta masyarakat dan elemen Turki, baik di dalam maupun luar negeri, untuk mengibarkan bendera setengah tiang sejak Senin hingga Minggu (12/2).

"Bendera kita akan dikibarkan setengah tiang hingga matahari terbenam pada Minggu, 12 Februari, di seluruh negeri dan representasi luar negeri,” ujarnya.

Sementara itu, korban meninggal dunia akibat gempa masih terus bertambah dan telah mencapai lebih dari empat ribu jiwa pada Selasa (7/2).

Melansir dari The Associated Press, pihak berwenang memperkirakan jumlah korban tewas akibat gempa berkekuatan M 7,8 itu masih akan bertambah. 

Pasalnya, sejak Senin malam hingga Selasa pagi tadi tim penyelamat masih terus menemukan korban di balik reruntuhan tembok dan beton. Mereka pun menarik lempengan beton dengan hati-hati untuk menarik jenazah.

Baca Juga: Update Gempa Turki: Korban Jiwa Tembus 4.000 Orang, Tim Rusia Tiba, Suriah Minta Bantuan PBB

Ada puluhan ribu orang yang kehilangan tempat tinggal di Turki dan Suriah. Padahal, dua wilayah tersebut saat ini sedang memasuki musim dingin.

Di Kota Kahramanmaras, Turki, tim penyelamat berhasil menarik dua anak yang masih hidup dari puing-puing bangunan. Satu di antaranya terbaring di atas tandu yang diletakkan di tanah bersalju.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Associated Press


TERBARU