> >

Ribuan Bangunan Runtuh, Turki Buru Kontraktor yang Bangun di Daerah Terdampak Gempa

Kompas dunia | 12 Februari 2023, 22:10 WIB
Foto udara memperlihatkan kehancuran akibat gempat di Kahramanmaras, Turki bagian selatan, Rabu, 8 Februari 2023. Gempa dengan magnitudo 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin pagi, 6 Februari 2023. (Sumber: Ahmet Akpolat/DIA via AP)

ANKARA, KOMPAS.TV - Otoritas Turki menangkap atau menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap 131 kontraktor yang diduga terlibat konstruksi ilegal di wilayah terdampak gempa.

Ribuan bangunan dilaporkan ambruk ketika gempa 7,8M mengguncang tenggara Turki dan utara Suriah, Senin (6/2/2023) lalu.

Banyak bangunan yang runtuh usai gempa diduga tidak dibangun dengan standar konstruksi yang ditetapkan. Turki sendiri memiliki aturan konstruksi tahan gempa di atas kertas. Namun, peraturan ini disebut jarang ditegakkan.

Wakil Presiden Turki Fuat Oktay menyebut pihaknya telah menerbitkan perintah penangkapan terhadap 131 orang yang diduga bertanggung jawab atas buruknya kualitas konstruksi di daerah terdampak.

Baca Juga: Korban Jiwa Gempa Turki-Suriah Tembus 28.000, PBB: Jumlahnya Mungkin Bisa Capai Dua Kali Lipat

Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag berikrar akan menghukum siapa pun yang bertanggung jawab atas konstruksi bangunan-bangunan tak tahan gempa. 

Kendati gempa darat berhiposentrum dangkal yang melanda Turki diakui kuat, banyak kalangan menyalahkan konstruksi bangunan jelek sebagai penyebab banyak sekali gedung runtuh.

Pada Minggu (12/2/2023), dua kontraktor yang kerap membangun di kota Adiyaman, tenggara Turki, ditangkap di Bandara Internasional Istanbul. Pihak berwenang menyebut mereka hendak terbang ke Georgia.

Salah satu kontraktor yang ditangkap, Yavuz Karakus mengaku pihaknya telah membangun sesuai standar. 

"Kata hati saya jelas. Saya membangun 44 gedung. Empat di antaranya hancur. Saya melakukan semuanya sesuai aturan," kata Karakus, dikutip kantor berita DHA via Associated Press.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU