> >

Sekjen PBB: Cepatnya Kenaikan Permukaan Laut Jadi Hukuman Mati Negara Rentan, Jakarta Terancam

Kompas dunia | 15 Februari 2023, 21:10 WIB
Ilustrasi. Seorang warga bernama Sukarman di Timbulsloko, Demak, Jawa Tengah berjalan di luar rumahnya yang terendam banjir, 30 Juli 2022. Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres memperingatkan bahwa kenaikan permukaan laut di dunia mengalami peningkatan tercepat sejak 1900. Ia juga menyebut kota-kota besar seperti Jakarta turut terancam kenaikan permukaan laut. (Sumber: Dita Alangkara/Associated Press)

"Dunia kita meluncur cepat melampaui batas pemanasa 1,5 derajat (Celsius) yang diperlukan demi masa depan layak huni. Dan dengan kebijakan sekarang, kenaikannya menuju 2,8 derajat, sebuah hukuman mati bagi negara-negara rentan," kata Guterres.

Guterres melanjutkan, konsekuensi kenaikan permukaan laut yang tak terkontrol dapat menghapus negara secara keseluruhan. Eksodus besar-besaran seperti di cerita kitab suci pun berpeluang terjadi. Belum lagi kompetisi makin sengit untuk memperebutkan air bersih, tanah, atau sumber daya lain.

Antonio Guterres menegaskan bahwa komunitas internasional mesti berfokus pada perubahan iklim sebagai akar penyebab naiknya permukaan laut. Ia menyatakan bahwa Dewan Keamanan PBB punya peran penting membentuk tekad politik menghadapi perubahan iklim.

Baca Juga: Ancaman Banjir Rob: “Tahun 2030, 80 Persen Kota Pekalongan akan Berada di Bawah Laut”

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Purwanto

Sumber : Associated Press


TERBARU