> >

Ternyata, Pelaku Penembakan Saksi Yehuwa di Hamburg Sempat Didatangi Polisi Bulan Lalu

Kompas dunia | 11 Maret 2023, 06:17 WIB
Seorang penembak di Jerman menewaskan tujuh orang sebelum memutuskan untuk bunuh diri di gedung ibadah Saksi Yehuwa di kota Hamburg, (Sumber: EPA-EFE/Straits Times)

HAMBURG, KOMPAS.TV - Pelaku penembakan saksi Yehuwa yang menewaskan tujuh orang di Hamburg Jerman pada bulan lalu.

Ketika itu polisi mendatangi dirinya setelah mendapat informasi terkait kekhawatiran atas kondisi mentalnya.

Pihak kepolisian mengatakan bahwa saat itu pelaku bisa diajak kerja sama, dan tak cukup dasar untuk menyita senjatanya.

Dikutip dari BBC, Kepala Polisi Hamburg, Ralf Martin Meyer mengatakan pada Rabu (10/3/2023), petugas mengunjungi pria itu pada Februari laly.

Baca Juga: Kronologi Penembakan Massal Pusat Saksi Yehuwa di Hamburg Jerman, Tewaskan 6 Orang

Mereka melakukannya setelah menerima surat anonim yang mengatakan pelaku memiliki kemarahan terhadap pemeluk agama, khususnya terhadap Saksi Yehuwa.

Surat itu juga mengatakan kemungkinan ia menderita gangguan jiwa, meski tak pernah didiagnosis secara medis.

Meyer pun mengatakan ketika itu ia bisa diajak bekerja sama, dan melakukan percakapan terbuka dengan petugas.

“Intinya adalah adanya informasi anonim, di mana seseorang mengatakan mereka khawatir orang itu memiliki masalah psikologi, tetapi tidak dengan sendiri menjadi dasar untuk tindakan (semacam itu),” katanya.

Pelaku yang hanya diketahui sebagai Philipp F, 35 tahun memiliki izin kepemilikan senjata api untuk tujuan olahraga.

Kementerian Dalam Negeri Jerman pun mengungkapkan atas insiden ini, negara itu akan menyiapkan hukum baru termasuk memperketat kepemilikan senjata.

Seperti diberitakan KOMPAS.TV sebelumnya, tujuh orang dilaporkan tewas, termasuk bayi yang baru lahir, pada serangan yang terjadi Kamis (9/3), ketika tengah dilaksanakannya pertemuan umat Saksi Yehuwa di gedung pertemuan Hamburg.

Sementara itu, delapan orang terluka termasuk perempuan yang tengah hamil tujuh bulan.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU