> >

Jet Tempur Rusia Tabrak Drone AS hingga Jatuh di Laut Hitam, Tensi Washington-Moskow Memanas

Kompas dunia | 15 Maret 2023, 01:48 WIB
Drone MQ-9 dalam pertunjukan udara di lapangan terbang Kandahar, Afghanistan, 23 Januari 2018. Pada Selasa (14/3/2023), jet tempur Sukhoi Su-27 milik Rusia dilaporkan menghantam baling-baling drone MQ-9 milik AS hingga jatuh di Laut Hitam. (Sumber: AP Photo/Massoud Hossaini, File)

LAUT HITAM, KOMPAS.TV - Jet tempur Rusia menabrak sebuah drone milik Amerika Serikat (AS) hingga di Laut Hitam, Selasa (14/3/2023). 

Dalam pernyataannya, Komando Eropa AS menyatakan, dua jet tempur Sukhoi milik Rusia, yakni Su-27 telah “melakukan aksi pencegatan yang tak aman dan tak profesional” terhadap drone MQ-9 milik AS yang tengah beroperasi di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam.  

Melansir Associated Press, Selasa (14/3), salah satu jet tempur serang Rusia itu disebut menghantam baling-baling drone MQ-9, hingga membuat tentara AS terpaksa menjatuhkan drone itu di perairan internasional. 

Drone MQ-9 kami tengah melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional saat ia dicegat dan ditabrak oleh jet tempur Rusia, mengakibatkan kecelakaan dan hilangnya MQ-9,” ujar Jenderal Angkatan Udara AS James Hecker.

Baca Juga: Kiev Mengaku Tak Pernah Dalangi Serangan Drone ke Rusia, Moskow Tak Percaya

Pihak AS menambahkan, sebelum insiden terjadi, jet tempur Su-27 beberapa kali melakukan aksi pembuangan bahan bakar dan terbang di depan drone MQ-9 dengan cara sembrono, tak ramah lingkungan, dan tak profesional. 

“Insiden ini menunjukkan kurangnya kompetensi, selain tak aman dan tak profesional,” bunyi pernyataan Komando Eropa AS.

Insiden itu terjadi di tengah kian meningkatnya tensi antara Rusia dan AS seiring perang yang dilancarkan Moskow di Ukraina.

Sebagai informasi, drone MQ-9 Reaper adalah pesawat nirawak yang didesain untuk pengawasan di ketinggian berdaya tahan lama.

Baca Juga: Putin Tangguhkan Partisipasi Rusia di Perjanjian Kontrol Nuklir, Tuduh NATO Bantu Serangan Drone

Lebih lanjut, AS menyebut pihaknya dan sekutunya akan tetap melanjutkan operasi di wilayah udara internasional. Juru bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby menegaskan, insiden itu tak akan menghalangi niat AS melanjutkan misi di wilayah itu.

“Jika mereka ingin menghalangi kami terbang dan beroperasi di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam, maka hal itu tak akan terjadi,” ujar Kirby.

“Kami akan tetap melanjutkan terbang dan beroperasi di wilayah udara internasional di atas perairan internasional. Laut Hitam bukan milik negara mana pun,” imbuhnya menegaskan.

 

 

Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU