> >

Tiga Rival AS Lakukan Latihan Militer Bersama di Teluk Oman, Gedung Putih Terus Awasi dan Pantau

Kompas dunia | 15 Maret 2023, 20:42 WIB
Ilustrasi. Kapal intelijen Haiwangxing milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China yang berlayar di barat laut Australia pada 11 Mei 2022. Pasukan angkatan laut dari China, Iran, dan Rusia, tiga negara yang memiliki hubungan buruk dengan Amerika Serikat (AS), terlibat latihan militer bersama di Teluk Oman pada pekan ini (Sumber: Kementerian Pertahanan Australia via AP)

BEIJING, KOMPAS.TV - Pasukan angkatan laut dari China, Iran, dan Rusia, tiga negara yang memiliki hubungan buruk dengan Amerika Serikat (AS), kini terlibat latihan militer bersama di Teluk Oman pada pekan ini.

Hal tersebut disampaikan oleh pihak Kementerian Pertahanan China pada Selasa (14/3/2023).

Selain tiga rival AS tersebut, sejumlah negara lain dilaporkan turut terlibat dalam latihan gabungan bertajuk "Ikatan Keamanan-2023" ini, di antaranya adalah Pakistan, Oman, dan Uni Emirat Arab.

"Latihan ini akan membantu memperdalam kerja sama praktis antara angkatan laut, peserta dan menyuntikkan energi positif ke stabilitas serta perdamaian kawasan," demikian bunyi pernyataan pihak Kementerian Luar Negeri China.

Baca Juga: Australia Beli Kapal Selam Nuklir, China Murka: AUKUS Menempuh Jalan Salah dan Berbahaya

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, John Kirby mengaku, Gedung Putih akan memantau latihan gabungan tersebut.

Namun, ia menegaskan, pemerintah AS tidak khawatir dengan latihan gabungan Rusia, China, dan Iran.

"Kami akan melihatnya, kami akan memonitornya, tentu saja, untuk memastikan tidak ada ancaman yang timbul dari latihan ini terhadap kepentingan nasional kami serta sekutu-sekutu dan mitra-mitra kami di kawasan tersebut," kata Kirby kepada CNN via Associated Press, Rabu (15/3/2023).

"Negara biasa berlatih. Kami melakukan itu sepanjang waktu. Kami akan mengawasinya sebaik mungkin," lanjutnya.

China dilaporkan menerjunkan kapal perusak berpeluru kendali Nanning untuk latihan gabungan.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Deni-Muliya

Sumber : Associated Press


TERBARU