> >

Pengemis Indonesia Ditangkap di Malaysia: dapat Rp345.000 per Hari Kerap Berangkat Naik Taksi Online

Kompas dunia | 26 Maret 2023, 10:12 WIB
Pengemis Indonesi ditangkap di Malaysia pada operasi razia. Pengemis perempuan itu membawa bayinya yang baru berusia 17 hari mengemis. (Sumber: Kosmo.co.my)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Seorang pengemis Indonesia ditangkap oleh Departemen Kesejahteraan Malaysia (JKM) dalam sebuah operasi razia di Kuala Lumpur.

Operasi razia tersebut merupakan bagian dari upaya JKLM untuk meredam maraknya aktivitas pengemis di Ibu Kota Malaysia tersebut.

Salah satunya adalah seorang perempuan Indonesia berusia 24 tahun.

Seperti dilaporkan Kosmo, Rabu (22/3/2023), perempuan tersebut ditangkap ketika membawa bayi laki-laki berusia 17 hari untuk mengemis di Masjid Jamek Kampung Melayu, Kampung Baru.

Baca Juga: Putri Kim Jong-Un Jadi Sorotan, Gunakan Baju Rp43 Juta saat Rakyat Korea Utara Terancam Kelaparan

Perempuan itu mengungkapkan bayi tersebut baru lahir pada 14 Maret lalu.

Pengemis Indonesia itu menjelaskan sebenarnya suaminya tak setuju ia mengemis.

Tapi, perempuan tersebut bersikeras untuk melakukannya.

Ia mengatakan bahwa dirinya menerima 100 ringgit atau setara Rp345.000 per hari setiap ia mengemis.

Namun, ia mengatakan dirinya juga mengeluarkan biaya sebesar 40 ringgit (Rp138.000) menggunakan sebuah taksi online untuk berangkat ke Masjid Jamek.

“Sehari dapat hampir 100 ringgit, tetapi belum dengan transportasi ke sini (Masjid Jamek), pergi dan pulang ke rumah menghabiskan 40 ringgituntik Grab,” katanya.

“Saya tidak suka duduk di rumah, suami saya memang tak memperbolehkan mengemis, tapi saya melakukannya untuk mendapatkan duit lebih cepat,” tambahnya.

JKM pun mengungkapkan bahwa pengemis yang mereka tangkap akan direhabilitasi dan dikembalikan ke masyarakat setelah mereka dianggap bisa mandiri.

Direktur Jenderal JKM, Norazman Othman mengungkapkan operasi razia tersebut akan lebih sering lagi dilakukan.

Baca Juga: Putin Serang AS, Setuju Klaim Bahwa Agen Khusus "Paman Sam" Terlibat Peledakan Pipa Gas Nord Stream

“Kami akan mengintensifkan operasi seperti ini secara reguler dan terintegrasi, tetapi diperlukan persiapan yang lebih hati-hati,” katanya.

“Usaha ini akan dilanjutkan dari waktu ke waktu dan operasi selanjutnya ditargetkan dilakukan pada bulan Ramadan,” tambahnya.

JKM menyarankan masyarakat memeriksa setiap individu atau organisasi yang meminta uang, apakah mereka telah diizinkan oleh otoritas sebelum mendonasikan uangnya.

Kegiatan ini juga untuk mendorong anggota masyarakat melaporkan setiap adanya aktivitas mengemis.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Kosmo.com.my


TERBARU