> >

Intelijen Inggris Naikkan Status Ancaman Teroris di Irlandia Utara, Serangan Bisa Terjadi Kapan pun

Kompas dunia | 29 Maret 2023, 01:05 WIB
Badan intelijen MI5 Inggris meningkatkan tingkat ancaman terorisme domestik Irlandia Utara menjadi “parah”, artinya serangan sangat mungkin terjadi, kata Inggris hari Selasa, (28/3/2023). (Sumber: Oxford Mail)

LONDON, KOMPAS.TV – Badan intelijen MI5 Inggris meningkatkan tingkat ancaman terorisme domestik Irlandia Utara menjadi “parah”, yang artinya serangan sangat mungkin terjadi, kata Inggris, Selasa (28/3/2023).

Chris Heaton-Harris, menteri Inggris untuk provinsi tersebut, mengatakan dalam pernyataan tertulis bahwa tingkat ancaman meningkat dari "substansial" menyusul penargetan petugas polisi baru-baru ini.

Seperti laporan Associated Press, Selasa (28/3), tingkat ancaman "parah" adalah anak tangga tertinggi kedua pada skala lima poin, dan berarti serangan dianggap sangat mungkin terjadi. Ancaman telah berdiri satu tingkat lebih rendah pada level "substansial" selama setahun terakhir.

Kelompok paramiliter di Irlandia Utara meletakkan senjata mereka setelah kesepakatan perdamaian Jumat Agung 1998, yang hasilnya sebagian besar mengakhiri tiga dekade konflik kekerasan antara Republik Irlandia dan kelompok loyalis Inggris dan pasukan keamanan Inggris yang menewaskan lebih dari 3.600 orang. 

Tetapi, kelompok kecil pecahan tentara Republik Irlandia terus melancarkan serangan sporadis terhadap pasukan keamanan.

Sekretaris Irlandia Utara Inggris Chris Heaton-Harris mengatakan, “Dalam beberapa bulan terakhir, kami melihat peningkatan aktivitas yang berkaitan dengan terorisme terkait Irlandia Utara, menargetkan petugas polisi yang melayani komunitas mereka dan juga membahayakan nyawa anak-anak dan anggota masyarakat lainnya.”

Bulan lalu, petugas polisi senior John Caldwell ditembak oleh dua pria bertopeng saat dia melatih tim sepak bola anak-anak di kota Omagh, sekitar 100 kilometer barat Belfast. Polisi mengatakan dia menderita luka serius.

Kelompok sempalan IRA yang dikenal sebagai IRA Baru mengaku bertanggung jawab. Perubahan tingkat ancaman terjadi menjelang acara peringatan 25 tahun perjanjian Jumat Agung.

Baca Juga: Polisi Irlandia Kritis Setelah Ditembak Dua Pria Bersenjata, Diyakini Tindakan Teroris

Menteri Irlandia Utara Kerajaan Inggris, Chris Heaton-Harris. Badan intelijen MI5 Inggris meningkatkan tingkat ancaman terorisme domestik Irlandia Utara menjadi “parah” artinya serangan sangat mungkin terjadi, kata Inggris hari Selasa, (28/3/2023). (Sumber: Oxford Mail)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden diperkirakan akan mengunjungi Irlandia Utara untuk memperingati hari jadi tersebut. Pemain utama dalam proses perdamaian, termasuk mantan Presiden AS Bill Clinton dan mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair, juga dijadwalkan di Belfast untuk acara peringatan.

Tingkat ancaman untuk wilayah Inggris Raya lainnya tetap substansial, yang berarti serangan dianggap mungkin terjadi.

Serangan terhadap petugas yang sedang tidak bertugas itu dikutuk oleh pemerintah di Dublin dan London.

“Masyarakat harus tetap waspada, tetapi tidak khawatir, dan terus melaporkan kekhawatiran apa pun yang mereka miliki ke Kepolisian Irlandia Utara,” katanya.

Baca Juga: Kisah Bangsawan Muda Irlandia Fan Death Metal yang Liarkan Kembali Tanah Leluhur Secara Alami

Perubahan itu terjadi kira-kira setahun setelah Inggris menurunkan tingkat ancaman bagi provinsi itu menjadi “substansial” untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade.

Itu juga datang menjelang peringatan 25 tahun kesepakatan damai Perjanjian Jumat Agung bulan depan yang sebagian besar mengakhiri tiga dekade kekerasan yang telah mengguncang Irlandia Utara sejak akhir 1960-an.

Awal bulan ini, Presiden AS Joe Biden mengatakan dia menerima undangan dari Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak untuk mengunjungi Irlandia Utara, dan mantan presiden AS Bill Clinton, bersama dengan istrinya Hillary, akan menghadiri acara tersebut.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU