> >

Arab Saudi akan Undang Presiden Suriah Bashar al-Assad ke KTT Liga Arab, Sinyal Perubahan Geopolitik

Kompas dunia | 3 April 2023, 02:05 WIB
Presiden Suriah, Bashar Al Assad. Arab Saudi berencana mengundang Presiden Suriah, Bashar al-Assad, ke pertemuan Liga Arab yang akan diadakan di Riyadh pada bulan Mei, kata tiga sumber yang mengetahui rencana tersebut. (Sumber: SANA via AP, File)

RIYADH, KOMPAS.TV - Arab Saudi berencana mengundang Presiden Suriah, Bashar al-Assad, ke pertemuan Liga Arab yang akan diadakan di Riyadh pada bulan Mei. Langkah ini disebutkan secara resmi mengakhiri isolasi terhadap Suriah di kawasan Timur Tengah.

Langkah ini diungkap oleh tiga narasumber yang membocorkannya kepada Straits Times, Minggu (2/4/2023).

Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan akan melakukan perjalanan ke Damaskus beberapa minggu mendatang untuk memberikan undangan resmi kepada Assad menghadiri pertemuan tersebut, kata dua sumber tersebut.

Kehadiran Assad juga akan menandai perkembangan signifikan dalam rehabilitasinya di dunia Arab sejak 2011 ketika Suriah dibekukan dari organisasi 22 negara Timur Tengah itu.

Meskipun kehadiran Assad akan lebih banyak bersifat simbolis, partisipasi Suriah akan mencerminkan perubahan pendekatan regional terhadap konflik Suriah di mana ratusan ribu orang kehilangan nyawa dan juga menarik beberapa kekuatan asing serta memecah-belah negara.

Gamal Roshdy, juru bicara Sekretaris Jenderal Liga Arab, mengatakan organisasi tersebut tidak terlibat dalam setiap langkah yang diambil oleh negara-negara Arab secara bilateral, "Kami tidak seharusnya diinformasikan terlebih dahulu tentang undangan kunjungan yang kabarnya direncanakan itu," tambahnya.

Banyak negara Timur Tengah, Arab dan Barat memboikot Suriah karena tindakan represifnya terhadap protes yang berujung pada perang saudara yang berkepanjangan.

Pada bulan Maret, sumber mengatakan Riyadh dan Damaskus telah mencapai kesepakatan untuk membuka kembali kedutaan mereka setelah bulan suci Ramadan. 

Kementerian Luar Negeri Saudi belum mengonfirmasi kesepakatan tersebut, namun mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan Kementerian Luar Negeri Suriah untuk melanjutkan layanan konsuler.

Baca Juga: Arab Saudi akan Berdamai dengan Suriah Usai Iran, Bakal Buka Kembali Kedutaan Setelah Idufitri

Presiden China Xi Jinping dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz. Arab Saudi berencana mengundang Presiden Suriah, Bashar al-Assad, ke pertemuan Liga Arab yang akan diadakan di Riyadh pada bulan Mei, kata tiga sumber yang mengetahui rencana tersebut. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

Salah satu dari tiga sumber mengatakan pembicaraan berlangsung selama lebih dari satu tahun mengenai daftar tuntutan dari Saudi Arabia untuk pemerintah Suriah memenuhi syarat untuk memperbaiki hubungan, termasuk kerja sama yang erat dalam bidang keamanan perbatasan dan perdagangan narkoba.

Kabarnya, Saudi sedang mengajukan sejumlah tuntutan untuk Suriah sebelum memperbaiki hubungan kedua negara. Tuntutan tersebut antara lain bekerja sama dalam hal keamanan perbatasan dan penanggulangan peredaran narkoba.

Dalam beberapa waktu terakhir, pihak Saudi dan Suriah juga sempat mengatur jadwal pertemuan antara Pangeran Faisal dengan Menteri Luar Negeri Suriah, Faisal Mekdad. Sayangnya, rencana tersebut harus ditunda akibat gempa yang melanda Turki dan Suriah.

Tak hanya Saudi, Mesir juga kembali menjalin hubungan dengan pemerintah Assad dan sepakat untuk memperkuat kerja sama pada hari Sabtu lalu, saat Menteri Luar Negeri Suriah melakukan kunjungan resmi ke Kairo. Bahkan, kunjungan tersebut bertujuan untuk memediasi kembalinya Suriah ke Liga Arab melalui bantuan dari Saudi dan Mesir.

Namun, beberapa negara seperti Amerika Serikat dan Qatar justru menentang normalisasi hubungan dengan Assad. Mereka mengutip kekejaman pemerintah Assad selama konflik dan perlunya kemajuan politik di Suriah.

Hubungan antara Saudi dan Suriah membaik setelah adanya kesepakatan penting pada Maret lalu antara Saudi dan Iran, pendukung utama Assad. Kesepakatan tersebut menjadi bagian dari peralihan regional besar-besaran di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel.

Namun, kejadian pada hari Minggu di mana pasukan Israel melakukan serangan udara ke pos-pos di Provinsi Homs, Suriah menambah ketegangan yang ada. Kementerian Pertahanan Syria melaporkan beberapa pangkalan udara di tengah Syria yang dihuni oleh personel Iran juga terkena serangan.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times


TERBARU