> >

Presiden Brasil Bersua Xi Jinping, Serukan Stop Pakai Dolar AS di Perdagangan Dunia: Brazil is Back!

Kompas dunia | 14 April 2023, 19:29 WIB
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berencana memperkuat hubungan dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan di Beijing, Jumat (14/4/2023) setelah mengampanyekan agar berhenti menggunakan dolar AS dalam perdagangan internasional dan mengecam cara IMF memberi pinjaman kepada negara yang tengah mengalami kesulitan keuangan. (Sumber: Sputnik Brasil)

BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berencana memperkuat hubungan dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan di Beijing, Jumat (14/4/2023).

Sebelumnya, Lula da Silva mengampanyekan agar berhenti menggunakan dolar Amerika Serikat (AS) dalam perdagangan internasional dan mengecam cara Dana Moneter Internasional (IMF), organisasi penyedia bantuan keuangan pada negara anggotanya, dalam memberi pinjaman kepada negara yang tengah mengalami kesulitan keuangan.

Presiden Brasil itu baru saja mengumumkan kesepakatan dengan Beijing untuk melakukan perdagangan menggunakan mata uang masing-masing, dan tidak lagi melalui dolar sebagai perantara, seperti laporan Arab News.

Lula da Silva berada di China untuk memperkuat hubungan dengan mitra dagang terbesarnya dan menyebarkan pesannya, "Brazil is back" sebagai pemain utama di panggung global.

Presiden Xi menyambut Lula di luar Balai Agung Rakyat Beijing dalam upacara karpet merah pada Jumat sore. Dalam upacara penyambutan, band militer memainkan lagu kebangsaan Brasil dan China. Xi dan Lula dijadwalkan mengadakan pertemuan pada Jumat sore.

Sebelumnya, Lula mengecam dolar AS dan menyebut penggunaannya yang sangat umum dalam hampir semua transaksi perdagangan global sebagai hal yang salah.

"Siapa yang memutuskan dolar akan menjadi mata uang (dunia)?" tanya Lula di Shanghai dalam sebuah upacara pengukuhan presiden bank pembangunan yang didirikan oleh negara-negara BRICS (Brazil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan), Dilma Rousseff, yang merupakan sekutunya dalam politik.

"Mengapa bank seperti bank BRICS tidak bisa punya mata uang untuk membiayai perdagangan antara Brasil dan China, antara Brasil dan negara-negara BRICS lainnya?! Hari ini, negara-negara harus mengejar dolar untuk melakukan ekspor, padahal mereka sebenarnya bisa melakukan ekspor dengan mata uang mereka sendiri."

Baca Juga: Presiden Brasil Lula da Silva Tunda Kunjungan ke China karena Terkena Pneumonia

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva berencana memperkuat hubungan dengan Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan di Beijing, Jumat (14/4/2023) setelah mengampanyekan agar berhenti menggunakan dolar AS dalam perdagangan internasional dan mengecam cara IMF memberi pinjaman kepada negara yang tengah mengalami kesulitan keuangan. (Sumber: Brookings Institution)

Lula juga mengecam IMF, yang menurutnya memberlakukan pemotongan pengeluaran yang terlalu keras pada negara-negara yang kesulitan seperti tetangga Brasil, Argentina, sebagai syarat untuk pinjaman talangan.

"Tidak ada bank yang boleh mencekik ekonomi negara seperti yang dilakukan IMF sekarang dengan Argentina, atau seperti yang mereka lakukan dengan Brasil dalam waktu yang lama dan setiap negara dunia ketiga," katanya.

"Tidak ada pemimpin yang dapat bekerja dengan pisau di lehernya karena (negaranya) berutang," kata Lula. 

Lula yang menjabat sebagai Presiden Brasil sejak Januari, berupaya memosisikan Brasil sebagai penghubung global dan perantara dagang, mencari hubungan yang bersahabat di seluruh dunia setelah empat tahun terisolasi di bawah pendahulunya yang beraliran kanan jauh, Jair Bolsonaro.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Arab News


TERBARU