> >

Vladimir Putin Teken RUU Mobilisasi, Rusia Diduga Antisipasi Perang Berkepanjangan

Kompas dunia | 15 April 2023, 22:35 WIB
Arsip. Tentara Ukraina menembakkan sistem artileri Pion ke arah posisi pasukan Rusia di dekat Bakhmut, wilayah Donetsk, Ukraina, Jumat, 16 Desember 2022. Kementerian Pertahanan Inggris Raya memperingatkan bahwa Federasi Rusia sepertinya bersiap untuk menghadapi perang berkepanjangan di Ukraina. Hal tersebut disampaikan London usai Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani RUU baru tentang mobilisasi pada Jumat (14/4/2023) lalu. (Sumber: AP Photo/LIBKOS)

LONDON, KOMPAS.TV - Kementerian Pertahanan Inggris Raya memperingatkan bahwa Federasi Rusia sepertinya bersiap untuk menghadapi perang berkepanjangan di Ukraina. Hal tersebut disampaikan London usai Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani RUU baru tentang mobilisasi pada Jumat (14/4/2023) lalu.

RUU yang diteken Putin tersebut dilaporkan menetapkan pembuatan sistem digital untuk memudahkan proses mobilisasi Rusia di tengah invasi ke Ukraina.

Baca Juga: Tentara Rusia yang Tewas di Ukraina Capai 20.451 Orang, 1.820 Terbunuh Dua Pekan Terakhir

Menurut Kementerian Pertahanan Inggris Raya, dengan sistem digital, data warga yang hendak direkrut militer terintegrasi sehingga memudahkan penghukuman bagi warga yang menolak panggilan.

"Dengan data pemanggilan individual kini secara digital ditautkan ke layanan daring milik negara yang lain, kemungkinan otoritas (Rusia) akan menghukum pembelot mobilisasi dengan secara otomatis membatasi hak-hak pekerjaan dan melarang bepergian ke luar negeri," demikian tulis laporan Kementerian Pertahanan Inggris Raya dikutip The Guardian, Sabtu (15/4/2023).

Meskipun demikian, Inggris Raya menyebut RUU yang diteken Putin tidak mengindikasikan mobilisasi besar dalam waktu dekat. RUU ini diduga mulai berlaku pada paruh kedua 2023.

"Rusia, untuk saat ini, memprioritaskan untuk merekrut pasukan relawan tambahan. Namun, kebijakan ini kemungkinan besar bagian dari pendekatan jangka panjang untuk menyediakan personel karena Rusia mengantisipasi konflik berkepanjangan di Ukraina."

Baca Juga: Rusia Gelar Latihan Tempur Mendadak Libatkan Seluruh Armada Pasifik, Ini Alasannya

 

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : The Guardian


TERBARU