> >

Usai Damaikan Saudi-Iran, China Ingin Fasilitasi Perdamaian Israel-Palestina

Kompas dunia | 20 April 2023, 02:30 WIB
Arsip. Aparat Israel mengawal warga Yahudi yang merayakan Passover dengan memasuki kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, wilayah Palestina yang diduduki Israel, Minggu, 9 April 2023, bertepatan dengan bulan suci Ramadan. Menteri Luar Negeri China Qin Gang menyatakan bahwa pihaknya ingin memfasilitasi perundingan damai antara Israel dan Palestina. Hal tersebut disampaikan Qin Gang ketika bertelepon dengan koleganya dari Israel dan Palestina. (Sumber: AP Photo/Mahmoud Illean)

BEIJING, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri China Qin Gang menyatakan bahwa pihaknya ingin memfasilitasi perundingan damai antara Israel dan Palestina. Hal tersebut disampaikan Qin Gang ketika bertelepon dengan koleganya dari Israel dan Palestina.

Menurut laporan Associated Press, Rabu (19/4/2023), Qin Gang disebut menelepon Menteri Luar Negeri Palestina Riyad Al-Maliki dan Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen, Senin (17/4) dalam dua kesempatan terpisah.

Baca Juga: Tentara Israel Tahan 12 Warga Palestina di Tepi Barat, 4 Ditangkap saat Mancing di Laut Gaza

Qin Gang disebut berkata ke Eli Cohen bahwa Arab Saudi dan Iran memberi contoh baik mengatasi perbedaan melalui dialog. Saudi dan Iran sendiri memulihkan hubungan diplomatis yang putus sejak 2016 dengan mediasi China.

Pemulihan hubungan Arab Saudi-Iran disebut sebagai momen kemenangan diplomatis China sekaligus menunjukkan kecakapan Beijing sebagai aktor diplomatis di kawasan Timur Tengah.

Qin Gang dilaporkan mendorong Israel dan Palestina untuk menunjukkan keberanian politis untuk melanjutkan perundingan. Israel dan Palestina diketahui tidak terlibat perundingan substansial lebih dari sedekade belakangan.

"China bersedia menyediakan ruang untuk ini (perundingan Israel-Palestina)," kata Qin.

Tensi Israel-Palestina sendiri memanas beberapa bulan belakangan, terutama sejak penyerbuan polisi Israel ke kompleks Masjid Al-Aqsa pada bulan Ramadan.

Di lain sisi, pemerintahan Benjamin Netanyahu menuai konflik dengan memperluas permukiman ilegal di Tepi Barat. Sekutu-sekutu Netanyahu pun dikenal tegas menentang pembentukan negara Palestina merdeka.

Baca Juga: Kunjungi Rusia, Menhan China Sepakat Tingkatkan Hubungan Militer ke Level Baru

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU