> >

Indonesia Ingin ASEAN Tetap Penting dan Relevan, Bersatu Jaga Stabilitas Kawasan

Kompas dunia | 25 April 2023, 16:50 WIB
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat ditemui wartawan usai peninjauan Puncak Waringin Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Selasa (25/4/2023). (Sumber: Fransiska Mariana Nuka/Antara)

LABUAN BAJO, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan bahwa Republik Indonesia ingin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tetap penting dan relevan. Hal tersebut sesuai dengan tema Keketuaan ASEAN 2023 Indonesia, yakni "ASEAN, Epicentrum of Growth".

Indonesia sendiri akan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASENA ke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada 9-11 Mei mendatang. Retno menjelaskan semua dokumen KTT sedang dinegosiasikan dengan para pihak.

"Jadi, kita ingin ASEAN ini tetap penting, relevan, dapat memegang kesatuannya supaya dapat memegang sentralitasnya dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan sehingga Asia Tenggara serta tetap dapat menjadi pusat pertumbuhan ekonomi dunia," kata Retno dikutip Antara, Selasa (25/4/2023).

Baca Juga: Jelang KTT ASEAN 2023 di Labuan Bajo, PLN Sediakan 7 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik

Negosiasi telah dilakukan dalam senior official meeting (SOM), untuk selanjutnya dibawa ke tingkat menteri luar negeri.

"Kita coba lihat apa selesai di SOM atau tidak? Kalau tidak, lanjut negosiasi di tingkat menlu, kemudian disampaikan ke pemimpin ASEAN untuk diadopsi," kata Retno.

Kata Retno, terdapat beberapa pertemuan utama di ASEAN nanti. Di antaranya adalah pertemuan para pemimpin ASEAN dengan parlemen, pemuda, bisnis, dan high level task force.

Kemudian, akan ada kerja sama sub-regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT), juga kerja sama Brunei Darussalam-Indoneisa-Malaysia-Filipina East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA).

 

Retno menyebut, dari delapan pertemuan, tuju di antaranya akan dipimpin Presiden RI Joko Widodo. Sedangkan BIMP-EAGA dipimpin oleh Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Antara


TERBARU