> >

Taliban Bunuh Dalang Ledakan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul 2021 yang Tewaskan 13 Marinir AS

Kompas dunia | 26 April 2023, 13:11 WIB
Marinir perempuan AS menggendong bayi di Bandara Kabul beberapa hari sebelum bom bunuh diri ISIS-Khorasan menewaskan belasan tentara AS dan lebih dari 100 warga sipil. Serangan darat Taliban membunuh militan ISIS yang memimpin serangan bom bunuh diri Agustus 2021 di bandara Kabul, tewaskan 13 tentara AS dan sekitar 170 warga Afghanista. (Sumber: Isaiah CAMPBELL US Central Command Public Affairs/France24)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Serangan darat oleh Taliban telah menewaskan militan ISIS yang memimpin serangan bom bunuh diri pada bulan Agustus 2021 di bandara Kabul, yang menewaskan 13 tentara AS dan sekitar 170 warga Afghanistan selama penarikan mundur pasukan dari Afghanistan oleh Amerika Serikat, demikian laporan yang dilansir oleh Associated Press, Rabu, (26/4/2023).

Awalnya, baik AS maupun Taliban tidak tahu bahwa dalang serangan tersebut tewas. Dia tewas selama serangkaian pertempuran awal bulan ini di selatan Afghanistan antara Taliban dan afiliasi kelompok ISIS, menurut beberapa pejabat.

Namun dalam beberapa hari terakhir, intelijen AS memastikan "dengan keyakinan tinggi" bahwa pemimpin ISIS telah tewas, kata seorang pejabat administrasi senior. Pejabat-pejabat berbicara dengan syarat anonimitas untuk membahas masalah intelijen.

Selasa malam (25/4/2023), juru bicara pers Pentagon Brigadir Jenderal Patrick Ryder mengeluarkan pernyataan yang mengkonfirmasi bahwa pelaku telah dibunuh oleh Taliban. "Amerika Serikat tidak terlibat dalam operasi ini," kata Ryder.

Pada akhir pekan, militer AS mulai memberi tahu orang tua dari 11 Marinir, seorang pelaut, dan seorang prajurit yang tewas dalam ledakan di Abbey Gate, dan mereka berbagi informasi tersebut dalam obrolan grup pribadi. Ayah salah satu Marinir mengatakan kematian pembunuh putranya hanya memberikan sedikit kenyamanan.

"Apa pun yang terjadi, itu tidak akan mengembalikan Taylor dan saya mengerti itu," kata Darin Hoover, ayah Staff Sgt. Darin Taylor Hoover, dalam panggilan telepon dengan Associated Press.

"Hal yang bisa dilakukan oleh ibu dan saya sekarang hanya menjadi advokat untuknya. Yang kami inginkan hanyalah kebenaran. Dan kami tidak mendapatkannya. Itulah yang membuat frustrasi."

Hoover mengatakan bahwa dia dan ibu anaknya, Kelly Henson, telah menghabiskan satu setengah tahun terakhir berduka atas kematian putranya dan berdoa agar administrasi Biden bertanggung jawab atas penanganan penarikan mundur tersebut.

Dia menambahkan bahwa Marinir hanya memberikan informasi terbatas kepadanya dan tidak mengidentifikasi pemimpin ISIS atau memberikan informasi tentang keadaan kematian mereka. Pejabat AS menolak memberikan banyak rincian karena sensitivitas dalam pengumpulan intelijen.

Baca Juga: Negara Islam Khurasan Klaim sebagai Dalang Bom Bunuh Diri Bandara Kabul, Siapa Mereka?

Cabang Afghanistan dari ISIS, yang disebut ISIS-Khorasan, memiliki hingga 4.000 anggota dan merupakan musuh pahit dan ancaman militer utama bagi Taliban. Kelompok tersebut terus melakukan serangan di Afghanistan sejak pengambilalihan Taliban, terutama terhadap kelompok minoritas di negara tersebut.

Setelah pemerintahan Trump mencapai kesepakatan dengan Taliban pada 2020 untuk menarik pasukan AS dari Afghanistan dan pemerintahan Biden melanjutkan kesepakatan itu pada 2021, harapan di Washington adalah bahwa keinginan Taliban untuk pengakuan internasional dan bantuan bagi penduduk yang miskin di negara itu mungkin akan memoderasi perilaku mereka.

Namun, hubungan antara AS dan Taliban semakin memburuk sejak mereka memberlakukan langkah-langkah baru yang keras yang melarang perempuan sekolah dan mengesampingkan perempuan dari bekerja untuk lembaga bantuan dan kesehatan internasional.

Keputusan AS untuk menarik semua pasukan mempercepat runtuhnya pemerintah dan militer Afghanistan, yang telah didukung oleh AS selama hampir dua dekade, dan kembalinya Taliban berkuasa.

Pasca kejadian itu, Presiden Joe Biden memerintahkan dilakukannya tinjauan menyeluruh yang memeriksa "setiap aspek dari atas hingga bawah" dan hasilnya dirilis awal bulan ini.

Pemerintahan Biden dalam versi yang dirilis secara publik dari tinjauan tersebut sebagian besar menyalahkan Presiden Donald Trump atas penarikan mundur yang mematikan dan kacau pada tahun 2021, yang ditandai dengan serangan bom bunuh diri di Abbey Gate.

Baca Juga: ISIS-K Klaim Serangan Bom di Afghanistan yang Targetkan Taliban

Kelompok Negara Islam IS Khorasan, mengklaim bertanggung jawab atas serangan bom bunuh diri Bandara Kabul yang tewaskan setidaknya 170 warga sipil, 13 marinir AS dan membuat ratusan orang luka berat (Sumber: Homeland Security Today)

Kabar pembunuhan tersebut datang pada hari yang sama ketika Biden secara resmi mengumumkan niatnya untuk kembali maju dalam pemilihan presiden, mengingatkan kembali salah satu bab terberat dari masa pemerintahannya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Associated Press


TERBARU