> >

Tangkap 52 Demonstran Anti-Monarki saat Penobatan Raja Charles, Polisi Inggris Malah Banjir Kritikan

Kompas dunia | 7 Mei 2023, 13:30 WIB
Hari Sabtu, (6/5/2023), lebih dari 1.500 pengunjuk rasa akan mengenakan pakaian kuning agar bisa terlihat jelas, dan berkumpul di samping patung itu untuk berseru Bukan raja saya, saat prosesi kerajaan berlalu. Aktivis republikan Inggris sudah lama berjuang membangun momentum menggulingkan 1000 tahun monarki Inggris, melihat pelantikan ini sebagai momen yang tepat. (Sumber: AP Photo)

LONDON, KOMPAS.TV - Keputusan kepolisian Inggris menangkap 52 demonstran anti-Monarki saat penobatan Raja Charles III malah dibanjiri kritikan.

Penobatan Raja Charles III di Westminster Abbey, Sabtu (6/5/20230, diwarnai dengan demonstrasi dari pendukung Republikan dan anti-Monarki.

Salah satu yang ditangkap adalah Graham Smith, kepala dari kelompok Republikan.

Smith sendiri akhirnya dilepas setelah 16 jam ditahan, dan menegaskan sudah tak ada lagi hak untuk melakukan protes damai di Inggris.

Baca Juga: Penembakan Massal di Mal AS Tewaskan 8 Orang, Pelaku Ditembak Mati Polisi

Sementara itu, Scotland Yard mengungkapkan mereka telah beraksi dengan cara yang proposional.

Komandan Karen Findlay membela respons petiugasnya saat protes ketika hari penobatan.

Ia mengatakan mereka bertugas untuk ikut campur ketika protes menjadi tindakan kriminal dan menyebabkan ketidakteraturan.

Ia menambahkan penobatan Raja Charles III merupakan acara sekali dalam satu generasi, dan itu menjadi kunci terkait penilaian kepolisian.

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : BBC


TERBARU