> >

Jokowi Kecam Serangan Bersenjata atas Konvoi ASEAN di Myanmar, 2 Diplomat Singapura Jadi Korban

Kompas dunia | 9 Mei 2023, 00:43 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo hari Senin (8/5/2023) murka dan mengutuk serangan bersenjata terhadap para pejabat ASEAN yang membawa bantuan kemanusiaan di negara bagian Shan, di Myanmar. Dalam serangan tersebut, dua diplomat kedubes Singapura di Myanmar jadi korban. (Sumber: Straits Times)

Menanggapi pertanyaan dari The Straits Times, juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura mengatakan, konvoi ASEAN berada di negara bagian Shan, di bagian timur negara tersebut. “Dua staf Kedutaan Singapura di Yangon adalah bagian dari konvoi. Mereka aman dan telah kembali ke Yangon,” kata juru bicara tersebut.

Media berita lokal di Burma melaporkan pada hari Senin bahwa konvoi bantuan itu telah diserang di jalan melalui kota Hsi Hseng. Belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Singapura mengutuk serangan ini, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, dengan menekankan pentingnya menjaga keselamatan staf kemanusiaan dan pejabat diplomatik, sehingga mereka dapat melakukan kegiatan untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Myanmar dilanda oleh kekerasan sejak militer negara menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis dalam kudeta pada Februari 2021.

Bulan April 2021, ASEAN menyusun rencana perdamaian lima poin (5PC) dengan Myanmar, tetapi baru ada sedikit kemajuan dalam memulihkan perdamaian. Kekerasan di Myanmar telah menewaskan ribuan orang.

“Singapura mengimbau semua pihak untuk menahan diri dari kekerasan, sesuai dengan Konsensus Lima Poin. Hanya dialog konstruktif di antara semua pemangku kepentingan utama di Myanmar yang dapat memfasilitasi solusi damai dalam kepentingan rakyat Myanmar,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Singapura.

AHA Center adalah organisasi antarpemerintah yang memfasilitasi kerja sama dan koordinasi di ASEAN, serta dengan kelompok lain seperti PBB, untuk tanggap darurat dan kemanusiaan.

 

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU