> >

Saat Arab Saudi dan Suriah Kembali Buka Hubungan Diplomatik Resmi Setelah 10 Tahun

Kompas dunia | 10 Mei 2023, 09:55 WIB
Presiden Suriah Bashar al-Assad memperkuat kebangkitannya di dunia Arab hari Selasa (9/5/2023) ketika Arab Saudi mengumumkan diplomatnya akan kembali bekerja di Suriah. Pemulihan hubungan diplomatik itu dikonfirmasi Damaskus dan terjadi dua hari setelah Liga Arab mengaktifkan kembali keanggotaan Suriah. (Sumber: Radio France International)

Baca Juga: Amerika Serikat dan Inggris Menentang Kembalinya Suriah ke Liga Arab

Keputusan Liga Arab pada hari Minggu (7/5/2023) untuk mengembalikan Suriah setelah 12 tahun disingkirkan adalah kemenangan simbolis yang signifikan bagi Damaskus, bagian dari pergeseran regional yang lebih besar dan indikasi dari peran Amerika Serikat yang semakin melemah, kata para analis. (Sumber: Straits Times)

Menteri Luar Negeri Liga Arab pada hari Minggu menekankan "keinginan mereka untuk memainkan peran penting dalam upaya penyelesaian krisis Suriah".

Ahmed Aboul Gheit, kepala Liga Arab yang terdiri dari 22 anggota, menyatakan bahwa keputusan ini "membawa pihak Arab untuk berkomunikasi dengan pemerintah Suriah untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir".

Namun, kepulangan Suriah ke dalam blok Liga Arab ini "hanya merupakan awal dari proses, bukan akhir dari permasalahan ini," tambahnya.

Ia juga mencatat bahwa keputusan untuk melanjutkan hubungan dengan Damaskus sepenuhnya merupakan keputusan negara-negara anggota secara individu.

Koalisi Nasional Suriah, aliansi oposisi utama, mengecam keputusan ini dan menyebutnya sebagai "pengabaian" terhadap rakyat Suriah, serta meninggalkan mereka "tanpa dukungan resmi dari negara-negara Arab".

Amerika Serikat dan Inggris menyatakan bahwa mereka tetap menentang menjalin hubungan dengan rezim Assad, namun mereka akan tetap bekerja sama dengan negara-negara Arab yang memilih untuk memulihkan hubungan dengan Suriah.

"Misi kami sangat jelas: Kami tidak akan melakukan normalisasi hubungan dengan Assad dan rezimnya," kata Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, kepada wartawan di Washington.

Baca Juga: Ini Hasil Lengkap Pertemuan Menlu Negara Arab dan Menlu Suriah: Perdamaian di Depan Mata

Peta konflik Suriah per Desember 2022. Presiden Suriah Bashar al-Assad memperkuat kebangkitannya di dunia Arab hari Selasa (9/5/2023) ketika Arab Saudi mengumumkan diplomatnya akan kembali bekerja di Suriah. Pemulihan hubungan diplomatik itu dikonfirmasi Damaskus dan terjadi dua hari setelah Liga Arab mengaktifkan kembali keanggotaan Suriah. (Sumber: OCHCR - United Nations)

Meskipun demikian, Blinken menegaskan bahwa Amerika Serikat berbagi tujuan yang sama dengan mitra Arabnya di Suriah, termasuk dalam hal memberikan bantuan kemanusiaan dan melawan kelompok ekstremis Negara Islam.

"Saya berpandangan bahwa perspektif Arab, yang diungkapkan melalui Liga Arab, adalah mereka percaya bahwa mereka dapat mencapai tujuan-tujuan ini melalui keterlibatan yang lebih langsung," tambah Blinken.

Menteri Luar Negeri Inggris James Cleverly, dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken, mengungkapkan bahwa London merasa sangat tidak nyaman dengan keputusan Liga Arab terkait Suriah.

Cleverly mengatakan, "Kita tidak bisa mengabaikan tindakan rezim Assad selama beberapa tahun terakhir ini; kekejaman terhadap rakyat Suriah tidak bisa diabaikan begitu saja. Inggris tentu tidak akan menyembunyikan fakta tersebut."

"Namun, kita juga menyadari bahwa ada tekanan besar yang dialami oleh negara-negara di wilayah tersebut," tambahnya.

Amerika Serikat masih mempertahankan ratusan tentara di Suriah sebagai bagian dari koalisi melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Sementara itu, pasukan Turki dan yang terkait dengan Iran juga berada di negara itu.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : France24


TERBARU