> >

Pakistan Membara Buntut Penangkapan Imran Khan: Satu Orang Terbunuh, Situasi Mengkhawatirkan

Kompas dunia | 10 Mei 2023, 17:18 WIB
Massa pendukung Imran Khan menggelar demonstrasi di berbagai kota Pakistan menuntut pembebasan mantan perdana menteri tersebut. Dalam foto ini, massa demonstran membakar sebuah objek di Peshawar, Pakistan, Selasa (9/5/2023). Polisi berupaya membubarkan massa dengan gas air mata. (Sumber: AP Photo/Muhammad Sajjad)

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Demonstrasi rusuh meledak di berbagai kota Pakistan usai mantan perdana menteri Imran Khan ditangkap terkait kasus korupsi pada Selasa (9/5/2023) lalu. Beberapa jam usai penangkapan, ribuan pendukung Imran Khan menggelar demonstrasi di ibu kota Islamabad dan kotak-kota lain seperti Lahore, Karachi, dan Peshawar.

Imran Khan dan pendukungnya menuduh kasus yang membelit mantan bintang kriket itu bermotif politis. Khan sendiri didakwa atas kasus korupsi dan sejumlah kejahatan lain usai dilengserkan parlemen pada April 2022 lalu.

Baca Juga: Mantan PM Pakistan Imran Khan Ditangkap usai Jalani Persidangan Kasus Korupsi

Menurut laporan jurnalis Al Jazeera di lapangan, Kamal Hyder, situasi di Pakistan "rentan" usai penangkapan Imran Khan. Ia menyebut banyak massa pendukung Imran Khan yang marah dan aparat keamanan menanggapinya dengan ancaman keras.

"Inspektur jenderal di kepolisian Islamabad menyatakan bahwa setiap orang yang berdemonstrasi harus ditangkap," kata Hyder.

Massa partai Imran Khan, Tehreek-e-Insaf (PTI) disebut memblokade jalanan di Islamabad. Blokade jalan oleh demonstran juga terjadi di Lahore dan Karachi.

Aparat kepolisian dilaporkan berupaya membubarkan massa dengan meriam air dan gas air mata. Bahkan, seorang pejabat PTI menyampaikan bahwa seorang aktivis partai terbunuh di Quetta, Pakistan.

Pada Rabu (10/5), untuk menghadapi amarah pendukung Imran Khan, Kementerian Dalam Negeri Pakistan meminta bantuan militer untuk menertibkan situasi di Provinsi Punjab. Penerjunan militer menunggu koordinasi dengan pemerintah provinsi.

Sejak Selasa (9/5), polisi Pakistan dilaporkan menangkap hampir 1.000 orang terkait kerusuhan. Otoritas Pakistan juga menyebut 130 personel keamanan dan pejabat terluka akibat kekerasan usai penangkapan Imran Khan.

Selain itu, pemerintah Pakistan masih memblokir Twitter, Youtube, Facebook, dan Instagram begitu kerusuhan dimulai. Langkah penyensoran ini dikecam berbagai pihak.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Al Jazeera


TERBARU