> >

Eks Deputi Gubernur Bank Sentral China Dinyatakan Bersalah atas Korupsi, Tukar Kekuasaan dengan Seks

Kompas dunia | 10 Juni 2023, 02:05 WIB
China pada Jumat (9/6/2023) menyatakan mantan deputi gubernur bank sentralnya, Fan Yifei, terbukti bersalah atas kasus korupsi, pelanggaran Fan Yifei termasuk menghadiri berbagai pesta, perjalanan wisata, dan bermain golf melanggar aturan, mengunjungi klub pribadi, menerima hadiah dan uang, serta menukar kekuasaan dengan seks. (Sumber: Bloomberg)

BEIJING, KOMPAS.TV – China menyatakan mantan deputi gubernur bank sentralnya, Fan Yifei, terbukti bersalah atas kasus korupsi. Fan Yifei menjadi pejabat tinggi terbaru yang menghadapi hukuman dalam upaya pemberantasan korupsi yang dilakukan oleh Presiden Xi Jinping selama bertahun-tahun.

Fan Yifei menjadi tersangka pada bulan November yang lalu atas "dugaan pelanggaran disiplin dan hukum", yang merupakan istilah yang digunakan untuk dugaan korupsi. 

Seperti laporan Straits Times, Jumat (9/6/2023), pelanggaran Fan Yifei termasuk menghadiri berbagai pesta, perjalanan wisata, dan bermain golf "melanggar aturan", mengunjungi klub pribadi, menerima hadiah dan uang, serta "menukar kekuasaan dengan seks", sesuai dengan pernyataan tersebut.

Lembaga antikorupsi internal Partai Komunis China menyatakan Fan "melanggar tugas profesional dengan serius" dan diduga telah menerima suap.

Komisi Disiplin Partai Tengah (CCDI) mengatakan Fan dipecat dari jabatan publik, harta tak sahnya disita, dan dia akan diadili secara pidana "sesuai dengan hukum".

Baca Juga: KPK Malaysia Tangkap Mantan PM Malaysia Muhyiddin Yassin Kasus Korupsi dan Pencucian Uang

China pada Jumat (9/6/2023) menyatakan mantan deputi gubernur bank sentralnya, Fan Yifei, terbukti bersalah atas kasus korupsi, pelanggaran Fan Yifei termasuk menghadiri berbagai pesta, perjalanan wisata, dan bermain golf melanggar aturan, mengunjungi klub pribadi, menerima hadiah dan uang, serta menukar kekuasaan dengan seks. (Sumber: Straits Times/Kelvin Chng)

Dalam pernyataan tersebut disebutkan, "Fan kehilangan cita-cita dan keyakinannya... menjadi acuh politik, berusaha mengganggu penyelidikan, dan terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang dipandang sebagai takhayul."

Xi, yang merubuhkan tradisi politik yang berlaku untuk memperoleh masa jabatan ketiga sebagai pemimpin China pada tahun 2022, menjadikan pemberantasan korupsi sebagai salah satu prioritas utama selama sepuluh tahun kepemimpinannya.

Menurut data resmi, lebih dari 1,5 juta pejabat telah ditindak dalam kampanye ini.

Otoritas China menggambarkan kebijakan tersebut sebagai pembersihan yang sangat dibutuhkan dalam lembaga-lembaga negara, tetapi para kritikus berpendapat bahwa ini juga merupakan alat bagi Xi untuk membersihkan lawan politiknya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Straits Times / Shanghai Daily


TERBARU