> >

Putin Pamerkan Kekuatan dan Pertumbuhan Ekonomi Rusia Walau Dihajar Sanksi Barat di Konferensi SPIEF

Kompas dunia | 17 Juni 2023, 02:05 WIB
Presiden Vladimir Putin hari Jumat (16/6/2023), mengumumkan cerahnya prospek Rusia meskipun selama ini dikenai sanksi internasional berat akibat perang di Ukraina, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Jumat (16/6/2023). (Sumber: AP Photo)

TALLINN, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin hari Jumat (16/6/2023) mengumumkan cerahnya prospek Rusia meskipun selama ini dikenai sanksi Barat akibat perang di Ukraina, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press, Jumat (16/6/2023).

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam Forum Ekonomi St. Petersburg (SPIEF) hari Jumat (16/6/2023), mengatakan Rusia telah menjadi salah satu dari lima eksportir gandum terbesar di dunia selama satu dekade dan tahun ini, negara tersebut mungkin mencetak rekor ekspor gandum sepanjang masa.

"Saya ingin mencatat pasokan produk pertanian mencapai rekor baru lebih dari USD41 miliar. Selama sepuluh tahun, Rusia telah menjadi salah satu eksportir biji-bijian terbesar. Sejak tahun 2016, Rusia menjadi eksportir gandum terbesar di dunia - nomor satu di pasar global. Ada alasan untuk percaya bahwa tahun ini, perusahaan-perusahaan kita akan melangkah lebih jauh dan memecahkan rekor dalam hal ekspor gandum," kata Putin dalam Forum Ekonomi Internasional St Petersburg (SPIEF) seperti dikutip dari TASS, Jumat (17/6/2023).

Dia berjanji Rusia akan melakukan upaya aktif untuk memastikan keamanan pangan global dengan membantu negara-negara yang mengalami kekurangan pangan, termasuk di Afrika.

"Total ekspor kita tahun lalu mencetak rekor satu dekade dan mencapai USD592 miliar dan ekspor non-bahan baku dan nonenergi menyumbang hampir sepertiga dari jumlah ini, yaitu USD188 miliar. Angka ini berarti 6,4 juta lapangan kerja dan 2,2 triliun rubel (lebih dari USD26 miliar) dalam penerimaan pajak ke anggaran konsolidasi negara," katanya.

Pejabat dan investor Barat enggan menghadiri Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg tahun ini yang selama beberapa dekade menjadi acara utama Rusia untuk menarik modal asing dan kadang-kadang disamakan dengan Forum Ekonomi Dunia di Davos.

Baca Juga: Rusia: Kini Sudah 20 Negara Ingin Bergabung dengan BRICS

Presiden Vladimir Putin hari Jumat (16/6/2023) mengumumkan cerahnya prospek Rusia meskipun selama ini dikenai sanksi Barat akibat perang di Ukraina. (Sumber: AP Photo)

Kremlin sebelumnya melarang jurnalis dari negara-negara yang dianggap Rusia "tidak bersahabat" untuk meliput acara yang dimulai pada hari Rabu dan berlanjut hingga Sabtu.

Moskow memberlakukan label tersebut pada puluhan negara, termasuk Amerika Serikat, Kanada, anggota Uni Eropa, dan Australia terkait dengan sanksi yang diberlakukan terkait pertempuran di Ukraina.

Meskipun demikian, Putin mengatakan dalam sesi pleno forum, "Kita tidak bergerak menuju isolasi diri. Sebaliknya, kita justru memperluas kontak dengan mitra yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab di negara-negara dan wilayah yang menjadi mesin penggerak ekonomi dunia saat ini. Saya ingin menegaskan kembali: Ini adalah pasar masa depan; semua orang jelas memahaminya."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU