> >

Rusia: Proposal Damai Ide yang Bagus, tapi Diadang Ukraina

Kompas dunia | 18 Juni 2023, 03:05 WIB
Inisiatif perdamaian dalam penyelesaian konflik Ukraina yang diajukan oleh berbagai negara mengandung ide-ide yang bisa berfungsi, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova dalam sebuah wawancara dengan TASS, Sabtu (17/6/2023). Namun masalah utamanya adalah proposal-proposal ini selalu diblokir oleh rezim Kiev. (Sumber: TASS)

ST. PETERSBURG, KOMPAS.TV - Inisiatif perdamaian dalam penyelesaian konflik Ukraina yang diajukan oleh berbagai negara disambut baik oleh Rusia, karena mengandung ide-ide yang bisa berfungsi. Namun, Rusia mengeklaim proposal itu selalu diadang oleh Ukraina.

Hal tersebut dinyatakan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam sebuah wawancara dengan TASS, Sabtu (17/6/2023).

Menanggapi wartawan TASS pada Forum Ekonomi Internasional St Petersburg 2023 (SPIEF), apakah ada ide-ide yang layak dalam rencana penyelesaian damai yang diusulkan oleh negara lain, Zakharova menjawab "tentu saja ada."

"Saya ingin menegaskan kembali kami (Rusia) berterima kasih kepada setiap negara atau setiap tokoh masyarakat, karena banyak inisiatif yang diajukan oleh tokoh-tokoh terkemuka, intelektual internasional; kami berterima kasih kepada setiap orang yang berbicara tentang perdamaian, berbicara tentang penyelesaian (damai) dan ingin membantu dalam hal ini," ujarnya.

"Terdapat ide-ide menarik yang mungkin bisa berhasil. Terdapat ide-ide yang sejalan dengan pendekatan kami, dan, misalnya, termasuk inisiatif dari China," lanjutnya.

Namun, Zakharova menekankan, masalah utamanya adalah inisiatif-inisiatif tersebut selalu diblokir "oleh rezim Kiev, yang melarang dirinya sendiri" untuk melakukan negosiasi dengan Rusia.

"Semua itu diblokir oleh (Presiden Ukraina Vladimir) Zelensky, yang berangkat dari konsep yang disusun Washington. Washington mengejar konsep 'bunuh sebanyak mungkin orang Rusia.' Konsep ini diungkapkan oleh perwakilan terkemuka dari pemerintahan politik Amerika Serikat, termasuk (mantan Presiden AS) George Bush Jr dan Senator (Lindsey) Graham," ungkap Zakharova.

Baca Juga: Putin: Jika Ukraina Terus Serang Wilayah Rusia, Moskow akan Pertimbangkan Membuat Zona Penyekat

Presiden Vladimir Putin mengatakan, secara teori Rusia bisa saja menggunakan senjata nuklir jika ada ancaman terhadap integritas wilayah atau keberadaannya, tetapi belum diperlukan. (Sumber: AP Photo)

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia menambahkan Washington ingin mewujudkan konsep dominasi mutlak di dunia dan kekalahan strategis Rusia.

"Mereka dulu berbicara tentang itu dan mendokumentasikannya sebagai pemecahan. Tetapi sekarang, mereka entah bagaimana mencoba untuk memutarbalikkan publik, maksud saya pernyataan-pernyataan dan konsep-konsep diplomat AS yang sebelumnya diungkapkan, karena sekarang mereka mengatakan ini bukan pemecahan Rusia, tetapi semacam hukuman bagi Rusia," ujarnya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : TASS


TERBARU