> >

Swedia: Kami Sudah Penuhi Komitmen Antiterorisme agar Boleh Masuk NATO, Turki Katakan Belum

Kompas dunia | 18 Juni 2023, 07:50 WIB
Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom mengatakan negaranya sudah memenuhi komitmen melawan kelompok-kelompok teroris di negaranya sebagai salah satu syarat untuk bergabung dengan NATO, seperti laporan Anadolu, Sabtu (17/6/2023). (Sumber: Anadolu)

NATO ingin melibatkan Swedia pada saat para pemimpin negara anggota bertemu untuk pertemuan puncak di ibu kota Lituania pada 11-12 Juli. Berbicara kepada wartawan dalam perjalanan kembali dari kunjungan kenegaraan ke Azerbaijan pada hari Selasa, Erdogan mengatakan sikap Turki terhadap aksesi itu tidak “positif.”

Baca Juga: Megawati: Putin Dulu Biarkan Ukraina Merdeka dari Uni Soviet, tapi Mereka Malah Dekat ke NATO

Menlu Swedia Tobias Billström. Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan NATO ingin memasukkan Swedia ke saat para pemimpin NATO bertemu di Lituania pada 11-12 Juli. (Sumber: AP Photo)

Anadolu Agency milik pemerintah Turki dan media lain melaporkan komentar Erdogan saat pejabat senior dari NATO, Swedia, Finlandia dan Turki bertemu di Ankara pada hari Rabu. Para pejabat membahas apa yang telah dilakukan Finlandia dan Swedia untuk mengatasi kekhawatiran Turki atas dugaan organisasi teroris.

Erdogan mengatakan delegasi Turki pada pertemuan itu "akan memberikan pesan ini: 'Ini adalah pendapat presiden kami, jangan mengharapkan sesuatu yang berbeda di Vilnius'," ibu kota Lithuania.

Pemerintah Turki menuduh Swedia terlalu lunak terhadap kelompok yang menurut Ankara menimbulkan ancaman keamanan, termasuk kelompok militan Kurdi dan orang-orang yang terkait dengan upaya kudeta tahun 2016.

Serangkaian demonstrasi terpisah di Stockholm, termasuk protes oleh seorang aktivis anti-Islam yang membakar Alquran di luar Kedutaan Besar Turki, juga membuat marah para pejabat Turki.

Berbicara di parlemen Swedia, Perdana Menteri Swedia Ulf Kristersson menyebut pertemuan Ankara “sangat penting.” Kristersson menegaskan kembali bahwa pemerintahnya telah melakukan apa yang dijanjikan dalam perjanjian tahun lalu yang dimaksudkan untuk mengamankan ratifikasi Turki atas keanggotaan negara itu di NATO.

Namun, Erdogan tetap tidak puas. Dia mengatakan dia mengatakan kepada Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg minggu lalu, "Jika Anda mengharapkan kami untuk menanggapi harapan Swedia, pertama-tama, Swedia harus menghancurkan apa yang telah dilakukan organisasi teroris ini." Dia mengacu pada Partai Pekerja Kurdistan, atau PKK, sebuah kelompok yang melakukan pemberontakan separatis di Turki.

Baca Juga: Perang Ukraina Rusia Bakal Makin Membara, Negara NATO Dikhawatirkan Bakal Mulai Kirim Pasukan

Menlu negara NATO di Swedia. Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom hari Jumat, (16/6/2023) mengatakan negaranya sudah memenuhi komitmen melawan kelompok-kelompok teroris di negaranya sebagai salah satu syarat untuk bergabung dengan NATO, seperti laporan Anadolu, Sabtu (17/6/2023). (Sumber: AP Photo)

Erdogan mengatakan bahwa unjuk rasa pro-Kurdi dan anti-NATO juga terjadi di Stockholm selama pertemuannya dengan Stoltenberg di Istanbul.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kepresidenan Turki setelah pertemuan hari Rabu mengatakan para pihak “mengadakan konsultasi tentang kegiatan kelompok teroris di Swedia berdasarkan contoh nyata.” Dikatakan mereka setuju untuk terus bekerja pada langkah lebih lanjut.

Stoltenberg mengatakan kepala stafnya, yang menghadiri pertemuan tersebut, melaporkan bahwa pertemuan tersebut berlangsung dalam "suasana yang konstruktif".

“Beberapa kemajuan telah dicapai, dan kami akan terus bekerja untuk meratifikasi Swedia secepat mungkin,” katanya.

Ditanya apakah NATO dapat menerima Swedia sebelum KTT Vilnius, Stoltenberg menjawab, “Masih mungkin. Saya tidak bisa menjaminnya, tentu saja.”

Utusan Swedia Oscar Stenstrom menggambarkan pembicaraan itu sebagai “langkah maju.”, "Tapi kita masih jauh dari garis finis," katanya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU