> >

Arab Saudi Panggil Dubes Swedia terkait Aksi Bakar Al-Qur'an: Tidak Sesuai Nilai Toleransi

Kompas dunia | 3 Juli 2023, 20:12 WIB
Sejumlah demonstran menyerukan yel-yel dalam demonstrasi di depan Kedutaan Besar Swedia di Teheran, Iran, Jumat, 30 Juni 2023, untuk memprotes aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia. (Sumber: AP Photo/Vahid Salemi)

RIYADH, KOMPAS.TV - Pemerintah Arab Saudi memanggil Duta Besar Swedia pada Senin (3/7/2023) terkait aksi pembakaran Al-Qur'an di Stockholm pada pekan lalu. Pemerintahan Saudi menegaskan sikap negara itu atas "aksi ekstremis" terhadap perwakilan Swedia.

Aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan seorang warga Irak di depan sebuah masjid di Stockholm menuai kecaman internasional belakangan ini. Berbagai negara pun melayangkan protes resmi ke kanal-kanal diplomatik Swedia terkait kejadian tersebut.

Baca Juga: Sikap Keras Iran atas Insiden Pembakaran Al-Quran, Menolak Kirim Duta Besar Baru ke Swedia

Pada Rabu (28/6), Kerajaan Arab Saudi telah menerbitkan pernyataan yang mengecam aksi pembakaran Al-Qur'an di Swedia. Riyadh menilai pembiaran otoritas Swedia atas aksi bakar Al-Qur'an bertentangan dengan nilai-nilai toleransi.

"Kementerian Luar Negeri memanggil Duta Besar Kerajaan Swedia dan menyampaikan penolakan Kerajaan Saudi Arabia atas aksi menjijikkan yang dilakukan seorang ekstremis yang membakar cetakan kitab suci Al-Qur'an," demikian pernyataan pemerintah Arab Saudi sebagaimana dikutip Al-Arabiya.

"Pihak Kementerian meminta pemerintah Swedia menghentikan setiap aksi yang jelas bertentangan dengan upaya internasional menyebarkan nilai-nilai toleransi, moderasi, dan penolakan ekstremisme serta tindakan yang mengikis rasa hormat yang diperlukan untuk hubungan baik antarnegara dan antarbangsa."

Sebelumnya, sejumlah negara berpopulasi mayoritas muslim seperti Irak, Kuwait, dan Uni Emirat Arab telah memanggil Duta Besar Swedia sehubungan aksi bakar Qur'an.

Aksi ini dilakukan oleh seorang warga Irak, Salwan Momika atas seizin otoritas Swedia. Namun, Stockholm mengaku tengah menyelidiki kasus pembakaran Al-Qur'an ini atas dasar "penghasutan terhadap kelompok tertentu."

Pada Minggu (2/7) kemarin, pemerintah Swedia pun mengaku mengecam pembakaran Al-Qur'an di negaranya. Stockholm menyebut tindakan itu sebagai bentuk "Islamofobia."

Baca Juga: Pemimpin Kristen Palestina Ikut Kutuk Pembakaran Al-Quran di Swedia: Kaum Muslim Tak Sendirian

 

 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Al Arabiya


TERBARU